BERITA

Polisi Pastikan Pengamanan Sidang MK Tak Gunakan Senjata Api

Polisi Pastikan Pengamanan Sidang MK Tak Gunakan Senjata Api

KBR, Jakarta- Kapolres Jakarta Pusat, Harry Kurniawan memastikan tak ada senjata api yang digunakan oleh pasukan untuk mengamankan sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Presiden 2019 yang berlangsung di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jumat (14/6/2019). 

Harry Kurniawan mengatakan, larangan penggunaan senjata api dalam pengamanan sidang merupakan perintah langsung dari Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. 

"Apel pagi ini sudah dilakukan pengecekan kepada unsur pimpinan ataupun komandan-komandan terdepan, nanti diingatkan kembali kepada seluruh jajarannya. Tolong komandan kompi, komandan batalion, komandan pleton, baik dari unsur TNI dan Polri mengingatkan kembali, tidak diperkenankan anggota menggunakan senjata api pada saat berdinas," tegas Harry saat apel di depan Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019).

Kapolres Jakarta Pusat, Harry Kurniawan mengatakan sebanyak 12 ribu personel gabungan TNI dan Polri disiagakan untuk mengamankan jalannya sidang hingga 28 Juni mendatang. Untuk pengamanan hari ini, kata Harry diberlakukan pengamanan berlapis baik di dalam gedung maupun di luar halaman Mahkamah Konstitusi. Sementara untuk aksi demonstrasi akan dialihkan ke Patung Kuda dan daerah IRTI Monas. 

Sementara itu, sejak semalam sudah diberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung MK. Ada sejumlah jalan yang ditutup dan dialihkan seperti arah dari Jln. MH Thamrin menuju ke Jln.Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jln. Kebon Sirih. Sementara arus lalu lintas dari Jln. Fachrudin menuju Jln. Budi Kemuliaan dialihkan ke Jln. Abdul Muis, begitu juga sebaliknya. Sementara bagi pengendara yang akan menuju Museum dari Jln. Abdul Muis dialihkan menuju ke Jln. Majapahit. 

Editor : Friska Kalia

  • Sidang MK
  • Sengketa Pilpres 2019
  • Mahkamah Konstitusi
  • Pilpres 2019
  • Prabowo-Sandi
  • Jokowi-Maruf Amin

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!