KBR, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tren melemahnya nilai tukar Rupiah saat ini dipengaruhi oleh ketidakpastian global. Pergerakan rupiah sangat ditentukan kebijakan ekonomi Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa.
"Hari ini Presiden Trump bilang ini, kemudian policy-nya RRT, Tiongkok retaliasi, kemudian ECB melakukan apa? Ini akan terus-menerus dinamis," kata Sri di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (25/6/2018).
Pergerakan rupiah dibuka melemah 18 poin di Rp14.104 per dollar AS, Senin (25/6/2018). Sementara Jumat (22/6/2018) pekan lalu, Rupiah sempat ditutup menguat 16 poin di Rp14.086 per dollar AS.
Sri menegaskan pemerintah berupaya menjaga kondisi perekonomian tetap baik. Menurutnya, selama tahun 2018 pelaksanaan APBN berjalan baik. Dia mengklaim stabilitas nilai tukar dan inflasi pun terjaga baik.
Baca juga:
Editor: Nurika Manan