BERITA

Fahri Hamzah: Suara Kader di Bawah, Pimpinan PKS Perlu Diganti

" Fahri menilai perlu ada penyegaran atau pergantian pimpinan PKS. Saat ini PKS dipimpin oleh Sohibul Iman selaku presiden partai. "

Gilang Ramadhan

Fahri Hamzah: Suara Kader di Bawah, Pimpinan PKS Perlu Diganti
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Bekas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Nusa Tenggara Barat Fahri Hamzah menilai PKS sulit menjadi partai yang maju jika tidak mengganti pimpinan.

"Saya mengatakan PKS itu partai Islam yang bagus dan punya masa depan. Namun sayangnya pimpinan sekarang itu tidak punya kapasitas untuk membawa partai ini untuk maju," kata Fahri di Kompleks Parlemen RI, Selasa (6/6/2017).

Dengan kendaraan politik PKS, Fahri Hamzah menjadi anggota DPR sejak 2004 selama tiga periode. Di periode terakhir, Fahri menduduki kursi Wakil Ketua DPR. Namun di periode terakhir hubungannya dengan PKS memburuk, hingga ia dipecat dari kader PKS.


Fahri menilai perlu ada penyegaran atau pergantian pimpinan PKS. Saat ini PKS dipimpin oleh Sohibul Iman selaku presiden partai.


Pergantian pimpinan partai itu, kata Fahri, berasal dari aspirasi kader PKS di bawah. Namun, kata Fahri, ia tidak bisa menyampaikan aspirasi itu secara langsung ke pimpinan PKS, karena Fahri sudah dianggap bukan kader partai lagi.


"Saya bilang partai ini akan bagus kalau pimpinannya diganti dulu. Majelis Syuro bisa mengganti pimpinan dengan gampang. Kalau mau," ujarnya.


Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring menilai Fahri tak berhak bicara soal pergantian pimpinan PKS. Sebab, Fahri sudah dipecat dari keanggotaan partai. Tifatul meminta Fahri tak ikut campur lagi urusan PKS.


"Jadi singkatnya, banyak rumput di sekitar dahlia, tidak usah ribut ini cuma urusan dunia," Tifatul menjawab dengan pantun.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • PKS
  • fahri hamzah
  • partai politik
  • partai islam

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!