BERITA

Tunjuk Tito Karnavian, Nasir Sarankan Presiden 'Sowan' ke Petinggi Polri

""Supaya suasana kebatinan antara presiden dengan para jenderal di kepolisian RI bisa terbangun dengan baik.""

Tunjuk Tito Karnavian, Nasir Sarankan Presiden 'Sowan' ke Petinggi Polri
Tito Karnamvian saat dilantik menjadi kepala BNPT (Foto: setkab.go.id)

KBR, Jakarta– Anggota Komisi Hukum DPR, Nasir Djamil, menyarankan Presiden Joko Widodo bicara pada angkatan-angkatan yang dilewati Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri. Nasir mengatakan, presiden perlu menjelaskan penunjukan Tito yang termuda dari para calon lainnya. Itu dilakukan untuk meminimalisir penolakan internal.

"Supaya suasana kebatinan antara presiden dengan para jenderal di kepolisian RI bisa terbangun dengan baik," ujarnya dalam diskusi di Nusantara III DPR, Kamis (16/6/2016) siang.

"Sehingga kemudian tidak ada lagi upaya-upaya menjegal atau memperkeruh kebijakan presiden ini. Dan itu yang kita harapkan," kata dia lagi.

Nasir menambahkan, Presiden Jokowi  pasti telah mempertimbangan potensi perpecahan di tubuh Polri. Selain itu, menurutnya, Tito memiliki rekam jejak, latar belakang pendidikan, dan karier yang bagus.  Kata dia, jaringan Tito yang luas akan memudahkannya mengelola organisasi Kepolisian.

Tito Karnavian ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi calon tunggal Kapolri. Tito saat ini jadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. DPR menyatakan telah menerima usulan tersebut dan sedang membahas keputusan itu.

Tito adalah kandidat dari angkatan termuda di antara nama-nama yang diajukan Kompolnas. Para senior Tito itu antara lain Irwasum Komjen Dwi Prayitno (1982), Wakapolri Budi Gunawan (1983), Kepala BNN Budi Waseso (1984), dan Kabaharkam Putu Eko Bayuseno (1984).

Kritik IPW

Sementara itu Indonesia Police Watch IPW menyatakan pencalonan Tito Karnavian, akan menganggu kaderisasi di tubuh Kepolisian. Ketua presidium IPW, Neta S. Pane, mengatakan sistem kenaikan pangkat di Kepolisian bergantung pada posisi yang kosong. Posisi itu ditinggalkan oleh bintang tiga yang pensiun dan biasanya digantikan dengan juniornya. Namun, dengan menaikkan Tito ke kursi calon Kapolri, sistem promosi itu akan berhenti. Akibatnya, jenderal bintang satu dan bintang dua juga tidak naik.

"Kalau angkatan muda di atas, kaderisasinya terkunci," ujarnya dalam diskusi di Nusantara III DPR, Kamis (16/6/2016) siang.

"Kalau angkatan senior yang jadi Kapolri, tentu bintang tiga akan bergeser. Sehingga bintang satu, dua, dan kombes bergeser," jelasnya lagi.

Neta menambahkan, Tito juga akan menghadapi beban psikologis ketika menjabat. Sebab, dia yang angkatan 1987 jauh lebih muda ketimbang bawahannya di Kepolisian.

"Ini menjadi beban bagi Tito dalam melaksanakan tugas profesionalnya," tambahnya.

Penunjukan Tito akan diumumkan di Paripurna DPR, Senin depan.  Kemudian Tito akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan dari Komisi III yang membidangi hukum.

Editor: Dimas Rizky

  • Tito Karnavian
  • calon kapolri
  • Presiden Jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!