BERITA

Tagih Janji Hentikan Pabrik Semen, Warga Kendeng Hadiahi Jokowi Tumpeng

""Aku percaya masyarakat masih punya harapan besar bagaimana Jokowi bisa menuntaskan permasalahan ini,""

Rio Tuasikal

Tagih Janji Hentikan Pabrik Semen, Warga Kendeng Hadiahi Jokowi Tumpeng
Jokowi ultah, warga Kendeng, Jawa Tengah hadiahi tumpeng. (Foto: KBR/Rio T.)

KBR, Jakarta- Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) menggelar tumpeng di seberang Istana, Selasa (21/6/2016) sore, guna memperingati hari ulang tahun Presiden Joko Widodo.

Warga Kendeng, Gunretno, menyatakan aksi ini untuk menagih janji presiden untuk menghentikan pembangunan pabrik semen di Kendeng.

Kata Gunretno, warga Kendeng masih memiliki harapan kepada Jokowi.

"Sebagai orang Jawa kami memohon kepada Gusti Yang Maha Kuasa sedulur tuo lan sing enome bapak Jokowi," ujar Warga Kendeng, Gunretno  di sela-sela acara.


"Untuk tetap menjaga pak Jokowi. Aku percaya masyarakat masih punya harapan besar bagaimana Jokowi bisa menuntaskan permasalahan ini," jelasnya lagi.


Gunretno menjelaskan, tumpeng itu dibuat di Jakarta oleh warga pegunungan Kendeng. Bahan-bahannya pun merupakan hasil bumi Kendeng. Bersama tumpeng itu, ada pula sejumlah kue basah, sayur labu, juga bunga. Selain itu ada air kendi yang melambangkan tanah air.

"Itu simbol tanah air yang perlu diselamatkan," jelasnya.

Warga Kendeng telah menolak pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng selama dua tahun lebih. Selama itu pula, perempuan warga Kendeng tinggal di tenda-tenda  yang mereka sebut tenda perjuangan.


Masyarakat menolak pabrik semen itu karena merusak mata air warga dan tidak pernah dilibatkan dalam sosialisasi.


Bulan lalu, perempuan Kendeng melakukan aksi semen kaki. Saat itu, dua menteri mendatangi para ibu dan berjanji menghentikan pembangunan pabrik. Namun hingga kini permintaan itu belum dipenuhi.


Editor: Rony Sitanggang

  • jaringan masyarakat peduli pegunungan kendeng
  • aksi tolak semen
  • Warga Kendeng
  • Gunretno

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!