BERITA

Subsidi BBM Dicabut, Asosiasi Logistik: Tidak ada Alasan Menaikkan Harga

""Harusnya tidak ada alasan dari produsen atau retailer untuk menaikkan harganya. Karena semua biaya sudah mereka capture atau di-cover pada saat kenaikan BBM 7.500""

Wydia Angga

Subsidi BBM Dicabut, Asosiasi Logistik: Tidak ada Alasan Menaikkan Harga
Ilustrasi (sumber: BUMN)

KBR, Jakarta-   Asosiasi Logistik Indonesia (ALI)  menganggap pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) tak akan berpengaruh banyak pada biaya logistik karena harga-harga telah disesuaikan pada saat tingginya harga BBM di November 2014. Menurut Anggota ALI, Sugi Purnoto Sejak saat itu tak mengalami penurunan meski harga BBM lebih rendah tahun ini.

Jadi kata Sugi   tak ada alasan bagi produsen apapun maupun retailer untuk menaikkan harga bahkan jika posisi Indonesia Crude Price mencapai 60 USD per barrel.


"Kalau posisi nanti sampai mendekati 60 USD per barrel dan nanti berdampak pada harga BBM sampai pada 7.500 rupiah, harusnya tidak ada alasan dari produsen atau retailer untuk menaikkan harganya. Karena semua biaya sudah mereka capture atau di-cover pada saat kenaikan BBM 7.500 dari sebelumnya 5.500 rupiah per liternya," kata Sugi kepada KBR, Senin (13/6/2016).


Sebelumnya pemerintah bakal memangkas anggaran subsidi untuk Bahan Bakar Minyak, dengan begitu harga Solar dipastikan naik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemangkasan subsidi BBM memang akan memberikan dampak pada harga harga Solar dan naiknya biaya logistik. Sehingga, harga bahan kebutuhan pokok juga akan turut naik. Namun, kata Darmin, kenaikan itu tidak akan besar.


"Supaya harga-harga tetap stabil adalah pemerintah harus menjamin kondisi perekonomian supaya nilai tukar rupiah terhadap USD dibawah 13.500 rupiah. Itu secara analisa makronya. Sehingga tidak ada alasan bagi produsen apapun menaikkan harga karena BBM naik. Karena sekarang turun begitu besar, mereka tidak mengalami penurunan harga," tegas Sugi.

  

Menurut Sugi, akan lebih baik kalaupun nantinya subsidi dilepas, karena adanya kepastian dari pengguna untuk keadilan bisnis. Ia berpendapat kalau subsidi dicabut maka BPH Migas harus membuka peluang kepada pelaku bisnis migas non pertamina supaya terdapat harga yang bersaing di pasar dan konsumen pada akhirnya dapat memilih  produk migas manapun.


Editor: Rony Sitanggang 

  • subsidi bbm
  • Anggota Asosiasi Logistik Indonesia (ALI)
  • Sugi Purnoto
  • Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!