BERITA

Penuhi Panggilan Polisi, Ade Armando: Saya Tidak Menghina Tuhan

"Kenapa saya tulis facebook, itu kaitannya dengan rencana Menteri Agama, Lukman Hakim, kata Ade."

Penuhi Panggilan Polisi, Ade Armando: Saya Tidak Menghina Tuhan
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando. Foto: KBR/Billy

KBR, Jakarta- Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, penuhi panggilan polisi hari ini (23/6/2016). Pemanggilan itu terkait dengan laporan Johan Khan, atas tulisan Ade yang dinilai sebagai penistaan agama.


“Dipanggil sebagai saksi terkait dengan ada gugatan terhadap saya pada Mei 2015, gugatan tersebut dari seseorang bernama Johan Khan, dia itu adalah orang yang bekerja di Trans Corporation, pada 2015 itu menggugat saya, saya dituduh melakukan penistaan atas agama dan membangkitkan kebencian atas dasar SARA,” kata Ade.


Johan menggugat status di laman facebook pribadi Ade Armando. Status tersebut pada intinya bertuliskan “Tuhan bukan orang Arab. Tuhan pasti senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan langgam Minang, Jawa, Ambon.”


Soal kenapa Ade menulis hal tersebut, dia mengaku hanya mendukung pernyataan menteri Agama Lukman Hakim. “Kenapa saya tulis facebook, itu kaitannya dengan rencana Menteri Agama, Lukman Hakim.” 


Ade menambahkan, “Saat itu dia berniat untuk menyelenggarakan festival pembacaan Al-Quran dengan langgam nusantara.”


Gugatan Johan pun dianggap aneh oleh Ade, karena dirinya tidak merasa menghina Tuhan. Meski begitu Ade mengaku tidak akan menggugat balik, “Saya hanya berharap saya bisa dibersihkan, dari tuduhan yang sangat menghina saya itu.”


Ade Armando, diperiksa di Subdit IV Cyber Crime, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya. Dia dituduhkan pasal 28 ayat 2 jo pasal 45 ayat 2 UU RI No. 11 Tahun 2008, tentang penistaan agama, dan pasal 156 A KUHP tentang membangkitkan kebencian atas dasar SARA. 


Editor: Malika

  • ade armando
  • johan khan
  • dugaan penistaan agama

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!