KBR, Bogor - Berawal dari minimnya permainam edukasi terhadap anak, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan permainan edukasi yang ramah bagi anak. Permainan ini diberi nama, Iqropoly.
Ketua Tim Pencipta Iqropoly, Agung Suharyana mengatakan, permainan ini merupakan perpaduan dari metode baca Alquran, Iqro dan Monopoly.
Agung mengatakan melalui permainan Iqropoly anak-anak bisa bermain sambil belajar pengetahuan agama. Ia yakin permainan ini sangat berguna bagi semua anak segala umur.
"Ini salah satu inovasi yang kami buat, yaitu bagaimana caranya mendidik anak khususnya agama Islam, tapi membuat anak-anak senang dan tidak bosan. Karena selama ini pendidikan agama Islam cenderung pasif. Kebanyakan di pendidikan lain aktif, tapi di agama terbilang pasif dan cenderung stagnan," katanya saat ditemui KBR, Kamis (16/6/2016).
"Permainan ini cocok untuk anak-anak usia pendidikan PAUD hingga SD. Terbukti permainan ini efektif, karena kita sudah melakukan pengujian di Kampung Adat Urug, yang unsur dinamisme-nya masih tinggi," imbuhnya.
Dinamisme merupakan kepercayaan terhadap roh atau hal gaib misterius yang tidak tampak.
Permainan Iqropoly dilakukan oleh dua hingga lima orang, dengan cara seperti permainan Monopoly pada umumnya yang membutuhkan dadu dan juga bidak permainan.
Namun yang membedakan, harus ada pembimbimg, karena setiap kolom yang dilalui, akan ada penjelasan soal agama yang akan diceritakan kepada anak.
"Selain itu, ada tanya jawab dari pembimbingnya kepada anak. Seperti nama-nama nabi, hafalan doa pendek serta gerakan solat dan lainnya," jelas Agung.
Agung menjelaskan, permainan edukatif ini sangat cocok dilakukan pada saat bulan Ramadan seperti sekarang.
Dari beberapa daerah yang dikunjungi untuk ujicoba, permainan ini dilakukan sembari menunggu datangnya waktu berbuka puasa.
"Sebenarnya dimainkan kapan pun bisa. Tapi saat bulan puasa seperti ini, permainan ini bisa sambil ngabuburit," kata dia.
Namun, Agung mengatakan permainan ini belum diluncurkan untuk komersial. Saat ini ia bersama timnya sedang melakukan pendaftaran hak paten, serta melakukan beberapa sosialisasi ke instansi pendidikan anak.
"Kita sosialisasi dulu sambil menunggu dipatenkan, banyak PAUD, TK dan SD yang sudah ingin meminta permainan ini," ujarnya.
Editor: Agus Luqman
Ngabuburit dengan 'Iqropoly', Mainan Edukasi Perpaduan Iqro dan Monopoly
"Sebenarnya dimainkan kapan pun bisa. Tapi saat bulan puasa seperti ini, permainan ini bisa sambil ngabuburit," kata tim pencipta Iqropoly.

Anak-anak di Kota Bogor Jawa Barat sedang mencoba permainan Iqropoly, sambil menunggu buka puasa. (Foto: Rafik Maeilana)
BERITA LAINNYA - NASIONAL
OJK Menyebut Literasi Keuangan Masyarakat Masih Rendah
Banyak aduan masyarakat terkait pelaksanaan industri jasa keuangan secara digital
Pemerintah Cairkan Tunggakan Insentif Nakes 2020-2021
Realisasi tersebut mencangkup tunggakan pembayaran pada 2020 dan melanjutkan pembayaran untuk tenaga kesehatan di 2021 periode awal
Pemerintah Kembangkan PLTP Skala Kecil
Selain panas bumi, untuk memenuhi kebutuhan listrik pemerintah juga akan mengembangkan tenaga nuklir
Indonesia Menargetkan Tak Lagi Impor BBM dan LPG di 2030
Target tersebut sudah masuk dalam rencana strategis energi nasional.
MenPAN RB Jamin Kerahasiaan dan Keamanan Soal Seleksi CASN 2021
Penyusunan soal seleksi CASN 2021 telah melalui beberapa tahapan dan melibatkan berbagai pihak.
Dinilai Berkinerja Buruk KPK Koreksi Data yang Digunakan ICW
ICW menyebut jumlah kasus yang ditangani KPK pada 2020 merosot hingga titik terendah sejak 2015.
Joseph Paul Zhang Jadi Tersangka Penodaan Agama
Joseph disangka melanggar pasal penodaan agama dan ujaran kebencian.
OJK Dalam 2 Bulan Fintech Salurkan Pinjaman Rp19 Triliun
"Sampai dengan bulan Februari 2021 jumlah pemberi dan penerima pinjaman terus meningkat, menjadi 594 ribu pemberi pinjaman dan 49 juta penerima pinjaman."
Ramadan Gubernur Ganjar Waspadai Kenaikan Kasus Covid-19 di Jateng
"Sekarang luar biasa, sudah seperti kondisi normal begitu. Maka sore-sore, hampir setiap sore saya keliling umpama di Kota Semarang, sepedaan gitu,"
Evaluasi PPMK Mikro Ini Kritik Epidemiolog
Manfaat dari PPKM Mirko memang sudah terlihat, namun dianggap belum signifikan. Yang perlu menjadi catatan adalah harus ada penguatan respon komunitas dalam tes, deteksi, dan isolasi.
Covid-19 Terlanjur Meluas Muhadjir Akui PPKM Mikro Telat Diberlakukan
Satgas Covid-19 terlalu fokus pada cakupan secara makro
Mudik Dilarang Menparekraf Buka Objek Wisata Lokal
Sandiaga berdalih pelarangan mudik oleh pemerintah tidak berarti membatasi pergerakan masyarakat di wilayah masing-masing
Pandemi Ganggu Logistik Ekspor Dunia
"Tantangan UMKM saat pandemi ini adalah kenaikan tarif pengiriman barang hingga 30 sampai 40 persen."
Menag Mudik Sunah Jaga Kesehatan Wajib
"Bahwa dalil mendahulukan keselamatan itu adalah wajib, harus lebih diutamakan daripada mengejar kesunahan yang lain."
1 Juni 2021 Pegawai KPK Berubah Status Jadi ASN
KPK menggandeng Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk mengukur indeks kesetiaan pada NKRI.
Mulai Ramai Mudik Lebih Awal Pengusaha Bus Sesuaikan Tarif Berapa
Para pengusaha bus sudah menerima banyak pesanan tiket perjalanan antarkota antarprovinsi.
Polri Gandeng Interpol Buru Terduga Penoda Agama Joseph Paul Zhang
Joseph diduga tengah berada di Jerman.
Pandemi Pemerintah Larang Takbiran Keliling
"Karena itu kami memberikan pembatasan terhadap kegiatan takbir ini, takbir keliling tidak kita perkenankan"
Kendala Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia Dari Takut hingga Malas Antre
Warga senior atau lanjut usia disasar karena berisiko tinggi. Dari 43 ribuan orang yang meninggal karena COVID-19 hingga 19 April 2021, 48 persen di antaranya merupakan kelompok lansia.
Diperpanjang PPKM Mikro Jilid 6 Berlaku Hingga 3 Mei
Meski PPKM Mikro jilid lima dianggap berdampak positif, pemerintah memperpanjang kembali PPKM Mikro selama dua pekan dan memperluas wilayah pemberlakuan PPKM mikro.
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Ngobrol Serius, Tapi Santai: Tips Hadapi Hoax dan Hate Speech
Kabar Baru Jam 7
Ramai-ramai Mudik Dini
Ramadan (Masih) dalam Pandemi Covid-19
Kabar Baru Jam 8