BERITA

Eks Relawan Teman Ahok Akui Curang Saat Pengumpulan KTP

Eks Relawan Teman Ahok Akui Curang Saat Pengumpulan KTP

KBR, Jakarta– Sebanyak lima orang yang mengaku bekas relawan Teman Ahok menyatakan sebagian identitas yang mereka kumpulkan adalah KTP ganda. Salah satu bekas relawan, Dodi Hendaryadi, menuding sejumlah penanggungjawab (PJ) menggunakan beberapa modus. Misalnya mengumpulkan data KTP dari program KKS Jokowi, membeli dari oknum kelurahan atau RT, membeli KTP dari counter pulsa, atau barter sesama relawan di wilayah lain.

Kata dia, hal itu dilakukan atas suruhan atasan yang disebut Koordinator Posko (Korpos). Setiap Korpos membawahi 5 sampai 10 PJ.


“Intinya semua juga pemain di PJ itu nggak ada yang real. Yang ngajarin itu ya Korpos kita,” ungkap bekas relawan, Dodi Hendaryadi  kepada wartawan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (22/6/2016) siang.


“Ya sudah mainin saja KTP-nya, mau bagaimana? Karena kita kejar target satu minggu harus setor,” jelasnya.


Dodi menambahkan, jumlah KTP ganda itu bisa bervariasi pada setiap PJ. Misalnya hanya 5 sampai 10 dari target 140 KTP per minggu.


Dodi menjelaskan, untuk mengakali verifikasi, KTP ganda ini dimasukkan pada waktu yang berbeda, misalnya selang 1 bulan. Kata dia, ada beberapa KTP ganda yang berhasil diketahui oleh pengurus Teman Ahok. Namun tak sedikit pula yang lolos verifikasi.

“Ada yang real, tapi ada juga yang oplosan,” jelasnya.

Namun demikian, Dodi menjamin KTP yang disetor lewat gerai di mal atau di warung pasti asli. Sebab, para pendukung Ahok datang ke tempat itu dan menyerahkan KTP dengan kesadaran sendiri.


Pernyataan ini keluar beberapa hari setelah Teman Ahok menyatakan telah mengumpulkan 1 juta KTP, Minggu (19/6/2016) kemarin. Teman Ahok menyatakan hasil itu merupakan buah kerja relawan. Pada sore ini rencananya Teman Ahok akan memberikan klarifikasi atas pernyataan bekas relawannya tersebut.


Editor: Rony Sitanggang

  • teman ahok
  • ktp ganda
  • calon independen
  • Gubernur Basuki Tjahaja Purnama

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!