BERITA

Defisit Diperkecil, Pemerintah Tetap Optimistis Capai Pertumbuhan 5,2 Persen

""Itu sudah kami diperhitungkan, tetapi kemudian kita susun lagi RAPBNP-nya. Besok kita lihat posturnya,""

Defisit Diperkecil, Pemerintah Tetap Optimistis Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
Ilustrasi (sumber: Antara)

KBR, Jakarta- Pemerintah menyatakan tetap optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen dapat tercapai meski defisitnya diperkecil. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah sudah memperhitungkan pencapaian itu dengan memangkas belanja bukan mendesak dan prioritas.

"Pemotongan belanja itu konsentrasinya di belanja operasional. Dari 5,3 persen kita juga mengerti bisa menjadi 5,2. Itu sudah kami diperhitungkan, tetapi kemudian kita susun lagi RAPBNP-nya. Besok kita lihat posturnya," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara  di komplek Parlemen, Senin (20/06/16).


Suahasil mengatakan, rapat dengan Badan Anggaran memutuskan defisit anggaran diperkecil menjadi 2,35 persen dari 2,48 persen. Pengecilan defisit itu membuat perkiraan defisit sebesar Rp 313,1 triliun menjadi Rp 298,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016.

Meski menurun, Suahasil mengatakan, pemerintah tetap bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tahun ini. Kata dia, konsekuensi penurunan defisit itu adalah memotong belanja lebih besar atau menambah penerimaan. Pasalnya, penghitungan defisit Rp 313,1 triliun saja pemerintah sudah memasukkan target penerimaan dari penerapan pengampunan pajak (tax amnesty).

Tahun ini dalam APBNP pemerintah menargetkan penerimaan meningkat Rp 53,4 triliun karena asumsi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price) naik menjadi menjadi USD 40 per barel. Pajak Penghasilan (PPh) migas juga ditargetkan naik Rp 12,1 triliun menjadi Rp 36,35 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) migas ditargetkan naik menjadi Rp 74,13 triliun.


Editor: Rony Sitanggang

  • defisit
  • pertumbuhan ekonomi 2016
  • Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara
  • RAPBNP 2016

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!