BERITA

BNPB: Semburan Gas di Balikpapan Tidak Berbahaya

"Semburan gas tidak mengandung gas beracun. Gas dan lumpur juga aman bagi lingkungan."

Agus Lukman

BNPB: Semburan Gas di Balikpapan Tidak Berbahaya
Semburan gas bercampur lumpur di Balikpapan, setinggi 35 meter menembus diantara pohon-pohon kelapa. (Foto: BNPB)

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan semburan gas bercampur lumpur yang terjadi di Kompleks Bethany Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Semburan itu terjadi ketika beberapa orang mencoba menggali sumur bor di wilayah itu pada Kamis (9/6/2016) siang, kemarin. Krisis air yang melanda Kota Balikpapan membuat banyak orang melakukan pengeboran sumur air dalam.


Saat mengebor di kedalaman 64 meter, tiba-tiba terjadi semburan gas bersama lumpur. Tinggi semburan mencapai 35 meter.


Semburan berlangsung hingga Kamis sore, hingga menyebabkan satu bangunan gereja dan satu unit asrama gereja terkena lumpur. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.


BPBD Kota Balikpapan bersama TNI dan Polri melakukan evakuasi dan pengamanan di tempat kejadian.


Sementara, PT Pertamina dan PT Total memantau kondisi semburan secara periodik tiap jam.


Dari pantauan Dinas Pertambangan Energi Provinsi Kalimantan Timur, kandungan gas hidrogen sulfida (H2S) sebanyak nol persen, kadar gas metan (CH4) sebanyak nol persen dan kandungan Oksigen (O2) sebanyak 20,9 persen.


Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dari pantauan sementara semburan gas itu tidak mengandung gas beracun. Gas dan lumpur juga aman bagi lingkungan.


Meski begitu, BPBD Kota Balikpapan bersama dengan TNI, Polri, Pertamina dan PT Total mendirikan pos pengawasan bersama untuk mengantisipasi kejadian di luar perkiraan.


Semburan gas dan lumpur pada saat ada pengeboran sumur oleh masyarakat bukan yang pertama kali terjadi di Balikpapan. Sebelumnya pernah terjadi baik di Balikpapan, Samarinda maupun di daerah lain di Kalimantan Timur.


Semburan terjadi karena adanya lapisan kedap air yang membuat kandungan air terperangkap di dalam sistem akuifer air tanah. Lapisan itu membuat air tidak bisa keluar.


Saat terjadi getaran dan ada sesuatu yang menembus lapisan endapan itu maka terjadi kontak antara lapisan dan benda yang berada di permukaan. Tekanan lapisan sedimen tinggi menimbulkan dorongan sehingga muncul semburan lumpur di permukaan.


BNPB menyebutkan saat ini semburan gas bercampur lumpur itu sudah berhenti.

 

  • Balikpapan
  • Kalimantan Timur
  • BPBD
  • BNPB
  • Pertamina
  • semburan lumpur
  • semburan gas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!