BERITA

Asia Pulp and Paper Langgar Komitmen Konservasi Hutan

"FCP hanya dijadikan bahan jualan APP ke pasar internasional"

Asia Pulp and Paper Langgar Komitmen Konservasi Hutan
Lokasi Pembukaan hutan habitat harimau oleh APP (Dok: Greenpeace)

KBR, Jakarta- Koalisi Anti Mafia Hutan menyatakan Asia Pulp and Paper (APP) Group melanggar komitmen Kebijakan Konservasi Hutan (FCP) yang mereka buat sendiri.

Koordinator Jikalahari, Woro Supatinah, mengatakan FCP hanya dijadikan bahan jualan APP ke pasar internasional.  Sebab, pasar mancanegara menyukai perusahaan yang memiliki komitmen untuk berproduksi dengan cara yang ramah terhadap lingkungan dan masyarakat.

Padahal, kata Woro, komitmen itu tidak dilaksanakan di lapangan.

"Upaya sukarela mereka seharusnya betul-betul bisa berkontribusi pada persoalan yang ada, baik itu sosial dan lingkungan," ujar Woro dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/6/2016) siang.

"Hanya bagus di atas kertas, sementara dampak yang lebih terasa ke masyarakat itu masih dipertanyakan," jelasnya lagi.

APP, salah satu produsen kertas dan kemasan terbesar di dunia itu pada 2013 lalu berjanji tidak lagi menebang hutan alam di seluruh rantai pasokannya. Komitmen itu berlaku efektif sejak tanggal  1 Februari 2013. Selain itu, perusahaan juga berjanji  mengakhiri ekspansi ke lahan gambut, menghentikan kebakaran hutan, menyelesaikan konflik sosial, dan tunduk pada hukum Indonesia.

Woro menjelaskan, perusahaan itu tidak melaksanakan komitmen tersebut.

Dalam catatan koalisi, selama 2013-2015, masih ada penebangan hutan alam seluas 7,377 ha di kawasan konsesi APP.  Selain itu, terdapat 8,195 hotspot selama 2013-2016 yang besar kemungkinan merupakan kebakaran hutan.

Untuk aspek konflik sosial, anak perusahaan APP, PT Arara masih terlibat konflik dengan masyarakat suku Sakai di Bengkalis. Mereka terlibat sengketa karena dianggap mengambil lahan adat.

"APP hanya menjalankan pola-pola lama atau business as usual," tutupnya.(mlk)

  • asia pulp and paper
  • FCP
  • APP
  • jikalahari
  • arara abadi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!