KBR, Jakarta – Pengamat militer, Anak Agung Banyu Perwita menyarankan Presiden Jokowi agar memilih pengganti Panglima TNI, Moeldoko dengan
sosok yang mampu menerjemahkan konsep poros maritim dalam bidang
pertahanan. Menurut dia, persoalan maritim lima hingga sepuluh tahun ke
depan menjadi isu strategis bagi Indonesia.
“Ketika
Panglima TNI mampu menerjemahkan poros maritim presiden dalam konteks
pertahanan, saya pikir ini yang dibutuhkan lima hingga 10 tahun ke depan.
Mengingat perkembangan lingkungan strategis yang sangat menekankan
persoalan maritim,“ kata Pengamat militer, Anak Agung Banyu Perwita
kepada KBR, Selasa (2/6/2015).
Selain itu, Panglima TNI harus mampu menyatukan soliditas antarelemen di tubuh TNI.
Masa jabatan Panglima TNI, Moeldoko akan segera berakhir pada Juli 2015.
Presiden Jokowi sudah harus mengajukan nama calon panglima TNI yang
baru ke DPR pada Juni 2015. Setelah itu Komisi Pertahanan DPR menggelar
uji kepatutan dan kelayakan terhadap calon tersebut.
Editor: Damar Ferry