BERITA

Penganiayaan Orangutan BKSDA Kalteng Cari ampel Orangutan Hari Ini

Orang Utan. Foto: Antara

KBR, Jakarta- Polisi hutan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Kalteng dan kepolisian setempat, kembali menyisir tempat pembunuhan orang utan. Kepala BKSDA Kalteng, Nandang Prihadi mengaku memerlukan bukti baru dan sampel DNA untuk memastikan jenis satwa apa yang dianiaya. Pasalnya hingga saat ini BKSDA belum pernah menerima laporan keberadaan orang utan di lokasi tersebut. Apalagi, banyak wilayah itu yang sudah beralih fungsi menjadi perkebunan warga.

"Kita belum bisa memastikan satwa tersebut orangutan atau bukan makanya kita perlu ke lokasi untuk mencari bukti apakah itu tulang belulang, kulitnya, kukunya, dan sebagainya untuk uji DNA. Daerah (lokasi kejadian) itu memang sudah terbuka sudah menjadi ladang dan beberapa sudah jadi kebun. Memang belum ada laporan jika disitu menjadi lokasi satwa liar, orangutan, atau beruk atau apapun," kata Nandang Prihadi pada KBR, Kamis (25/6).


Kemarin, Kepolisian Resor Kotawaringin Barat dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menangkap orang yang diduga pelaku pembakar orang utan berinisial D. Sementara rekan D, yang memfoto aksi tersebut dan mempostingnya di media sosial, saat ini masih berstatus sebagai saksi.

Editor: Dimas Rizky

  • orang utan
  • penganiayaan orang utan
  • pembunuhan orang utan
  • dna orang utan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!