BERITA

Gelar Sidang Kabinet Paripurna, Jokowi Tagih Laporan Kerja Menteri

"Seluruh pimpinan kementerian dan lembaga ditagih untuk melaporkan apa yang telah dilakukan dalam 6 bulan terakhir."

Gelar Sidang Kabinet Paripurna, Jokowi Tagih Laporan Kerja Menteri
Prosiden Joko Widodo. Foto: KBR

KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo sore ini menggelar sidang kabinet paripurna untuk membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2016. 

Saat membuka sidang Jokowi menagih seluruh pimpinan kementerian dan lembaga untuk melaporkan apa yang telah dilakukan dalam enam bulan terakhir. Yang juga mesti dilaporkan adalah pencapaian program sejak November 2014 hingga April 2015.

“Sekali lagi, saya minta laporan pencapaian program atau yang telah dilakukan selama enam bulan. Yang kedua juga menyampaikan rencana enam bulan program ke depan yaitu Mei sampai Oktober secara rinci tapi tidak lebih dari 2 halaman,” kata Jokowi di Kantor Presiden Jakarta, Senin (15/6/2015).

Jokowi menambahkan pelaksanaan program di kementerian dan lembaga di masa mendatang harus menggunakan produk dalam negeri. Jika barang tersebut belum diproduksi di dalam negeri, maka Jokowi meminta untuk mencari subsituasi barangnya. 

Selain itu Menteri Perindustrian juga harus mencarikan di mana tempat yang tepat untuk memproduksi barang tersebut di dalam negeri. Hal ini dilakukan agar neraca perdagangan Indonesia lebih baik karena impor produk untuk program yang dilakukan pemerintah ditekan seminimal mungkin.

"Pipa banyak yang masih impor padahal produksi pipa di Batam sudah sangat bagus. Kualifikasinya bagus, kuantitinya bagus, kapasitas gede, tapi hanya terpakai 40%. Karena kementerian lembaga itu impor. Ini udah nggak boleh lagi. Stop impor. Agar neraca aperdagangan jd lebih baik dan produksi bisa lebih bergerak," ujarnya. 

Editor: Citra Dyah Prastuti

  • sidang
  • kabinet
  • jokowi
  • paripurna
  • laporan kerja
  • menteri

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!