HEADLINE

ESDM: Dana Pungutan Sawit untuk Perbaikan Lingkungan

"Selain itu, hasil dana pungutan ini juga akan digunakan untuk menutup selisih harga BBM dan solar."

KBR, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan dana pungutan perkebunan sawit atau CPO Fund akan dimanfaatkan untuk pengelolaan sawit berkelanjutan.

Juru Bicara Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, dana itu tidak hanya dialokasikan untuk perbaikan kerusakan lingkungan akibat ekspansi lahan sawit, namun juga dimanfaatkan untuk petani, perbaikan teknik perkebunan dan pengembangan ekonomi. Selain itu, hasil dana pungutan ini juga akan digunakan untuk menutup selisih harga BBM dan solar.

"Kan di situ disebutkan adalah untuk pengelolaan sawit yang berkelanjutan. Nah, arti berkelanjutan itu sangat luas, dari sisi ekonomi, teknis, dari sisi sosialnya juga. Nah, itu masuk dari sisi yang baru saja disebutkan (perbaikan kerusakan lingkungan, red). Bagaimana supaya sawit dari tingkat petani sampai pemanfaatannya itu bisa dikembangkan secara berkelanjutan," kata Dadan dalam perbincangan KBR Pagi di KBR, Senin, 1 Juni 2015.

Akhir Mei lalu, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden tentang pungutan dana perkebunan kelapa sawit atau CPO Fund. Perpres ini mengesahkan soal penghimpunan dana yang berasal dari empat sumber pendanaan.

Peraturan itu juga mengatur soal Badan Pengelola Dana (BPD) yang menghimpun serta mengelola CPO Fund tersebut. Dana itu nantinya akan dialokasikan untuk lima kegiatan. Di antaranya, pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit.

Sementara itu Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Gamal Nasir mengklaim, petani kelapa sawit juga akan menikmati manfaat dana pungutan ini. Semisal mendapat fasilitas replanting kebun rakyat, benih berkualitas dan pupuk. Untuk itu, saat ini pihaknya tengah mendata petani kelapa sawit.

• CPO Fund
• Dana Pungutan Perkebunan Sawit
• Perpres CPO Fund
• Kementerian ESDM