BERITA

BMKG : El Nino Landa Indonesia Hingga November

"El nino moderat akan terdampak di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara dan pengaruhi jatuhnya musim hujan."

Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG). Foto: Antara
Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG). Foto: Antara

KBR, Jakarta - Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gelombang panas elnino akan terjadi mulai Juli sampai November mendatang. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus Subagyo Swarinoto mengatakan, elnino yang melanda berjenis moderat. Kata dia, terdapat sejumlah wilayah yang terdampak, yakni Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Selain itu, elnino juga akan mempengaruhi jatuhnya musim penghujan.

"Hasil monitoring perkembangan el nino sampai Juni ini adalah moderat, menjelang akhir tahun ini diprediksi menguat. Sedangkan kondisi ini akan berlangsung sampai November. Untuk kita, sementara ini daerah terdampak adalah Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sultra. Nanti, daerah-daerah monsoon selatan katulistiwa musim hujan biasanya Oktober, akan mengalami kemunduran," kata Yunus Subagyo di Kementerian LHK, (17/6).


Deputi Bidang Meteorologi BMKG  Yunus Subagyo menambahkan, gelombang panas el nino juga akan berdampak pada berbagai sektor termasuk pertanian dan kehutanan. Kata dia, pihaknya akan memberikan rekomendasi kepada kementerian terkait agar dampak-dampak tersebut bisa segera terantisipasi.


"Efek el nino, kemarau lebih lama sehingga apa-apa yang terkait dengan kemarau itu misalnya pertanian, berasnya cukup nggak bulan ke depan, apakah perlu impor. Itu juga bisa akan menentukan pola tanam, bisa jadi mundur masa tanamnya. Kemudian, kebakaran hutan, apa perlu water bombing," ujar Yunus.


Editor: Rony Sitanggang

  • el nino
  • cuaca panas
  • bmkg
  • yunus subagyo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!