NASIONAL

Panglima: Silakan Laporkan Anggota TNI yang Tidak Netral

Panglima: Silakan Laporkan Anggota TNI yang Tidak Netral

KBR, Jakarta - Panglima TNI Moeldoko mempersilakan masyarakat untuk melaporkan anggota TNI yang berlaku tidak netral dalam Pemilu. 


Moeldoko memastikan, warga pelapor akan dilindungi asal laporan itu disertai bukti dan saksi. Ia juga berjanji akan menindak tegas anggotnya yang bandel sesuai peraturan yang berlaku. 


“Saya himbau kepada masyarakat kalau seandainya ada Babinsa saya yang melakukan penyimpangan di lapangan maka saran saya, kita ambil langkah-langah yang baik,” jelas Moeldoko kepada wartawan di Halim, Minggu (9/6). 


Bukti yang diminta Panglima TNI ini misalnya foto,”Kan sekarang banyak HP yang ada fotonya.”


Tapi jika tidak ada fasilitas untuk memotret, warga yang melaporkan bisa menahan sementara anggota Babinsa tersebut lalu mencari saksi lain, juga orang lain yang bisa memotretnya. 


“Itu adalah cara-cara yang baik untuk menyikapi, bukan mengembangkan isu yang semrawut seperti ini.”


Panglima TNI Moeldoko menilai kabar soal anggota Babinsa yang mempengaruhi warga untuk memilih capres tertentu berpotensi menimbulkan perpecahan di antara masyarakat sipil dan TNI. 


Sebelumnya, anggota Babinsa Rusfandi dilaporkan karena mengarahkan warga di Jakarta Pusat untuk memilih salah satu calon presiden. Namun, TNI membantah jika Rusfandi melakukan hal tersebut. TNI mengklaim anggotanya hanya mendata warga. Meski demikian, Rusfandi telah dijatuhi sanksi.


Editor: Citra Dyah Prastuti 


  • TNI
  • Babinsa
  • Pemilu 2014

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!