KBR, Jakarta - LSM anti korupsi, Indonesian Corruption Watch (ICW) khawatir Anggaran Pendapatan Belanda Daerah (APBD) akan terancam jelang kampanye pemilihan presiden. Pasalnya, banyak kepala daerah yang belum mengajukan cuti saat kampanye Pilpres ini. Sumber dana ini rawan digunakan oleh kepala daerah untuk kampanye Capres.
Untuk itu koordinator ICW Ade Irawan meminta Presiden segera memerintahkan para kepala daerah yang terlibat kampanye untuk cuti panjang.
“Biasanya setiap Pemilu atau Pemilukada sumber dana negara APBD ini dalam ancaman. Dalam artian, sumber-sumber ini bisa dipakai untuk kepentingan politik, bukan kepentingan rakyat. Ini saya kira bisa dengan mudah terulang kembali dalam Pilpres. Daripada 2 kali bermasalah, lebih baik presiden minta menteri atau kepala daerah untuk cuti panjang," ujar Ade yang dihubungi KBR, Kamis (5/6).
Sebelumnya Presiden SBY telah memerintahkan sejumlah menteri yang mengikuti kampanye pilpres 2014 untuk mengajukan cuti, bahkan mengundurkan diri. Namun himbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar menteri yang tidak fokus pada tugas kementerian karena sibuk menjadi tim sukses untuk mundur tak direspon sepenuh hati oleh para menteri. Berbagai alasan sejumlah menteri yang diketahui sibuk menjadi tim sukses menolak untuk mundur.
Hingga kini juga belum ada kepala daerah yang mengajukan cuti untuk mengikuti kampanye Pilpres. Padahal menurut Kementerian Dalam Negeri, pengajuan cuti harus sudah diajukan 12 hari sebelum masa kampanye. Sebab, dibutuhkan waktu 12 hari untuk memproses izin tersebut. Kampanye Pilpres sendiri dilakukan sejak 4 Juni 2014 hingga 5 Juli 2014.
Editor: Luviana