KBR, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta tanggap dalam melihat potensi bentrokan antar pendukung partai. Sebab menurut Sosiolog UGM Arie Sujito, dengan begitu bentrokan antara tim pendukung Capres Prabowo dan Capres Jokowi seperti yang terjadi di Yogyakarta, Rabu (24/6) dapat dihindari. Selain itu, ia menghimbau kepada para pemimpin partai atau tim sukses turun tangan dalam menangani sentimen antar pendukung.
"Panwaslu atau Bawaslu yang semestinya itu proaktif. Kalau pola-pola seperti ini sudah terbaca atau terdeteksi harusnya mereka antisipatif. Bagaimana caranya mendorong agar tim sukses memperhatikan potensi kerawanan seperti ini. Pencegahannya yaitu mengatur jalur perjalanan kampanye, soal jadwal. Yang ketiga, aparat kepolisian itu apakah bisa mencegah dengan membuat jalur yang berbeda. Seharusnya intelijen bisa mengantisipasi hal ini," ujar Arie saat dihubungi KBR.
Sebelumnya pendukung Capres Prabowo-Hatta merusak 3 rumah di daerah Rejowinangun Kotagede Bantul, Yogyakarta. Mereka menyerang rumah warga usai menghadiri kampanye Rhoma Irama yang kini menjadi juru kampanye pencapresan Prabowo-Hatta. Rumah yang menjadi korban penyerangan diduga merupakan pendukung Capres Jokowi-JK. Selain itu bentrok juga terjadi antara pendukung Prabowo dengan Jokowi di jalan Ngabean dan Hayam Wuruk Yogyakarta.
Editor: Luviana
Bawaslu Diminta Antisipasi Bentrokan Pemilu
KBR, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta tanggap dalam melihat potensi bentrokan antar pendukung partai.

NASIONAL
Kamis, 26 Jun 2014 11:01 WIB


bawaslu, pemilu, bentrokan
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 12
Kabar Baru Jam 11
Kabar Baru Jam 10
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 7