NASIONAL

Serikat Petani Minta Benih Padi Tahan Kekeringan Segera Didistribusikan

"Mempercepat masa penanaman terutama untuk komoditas padi dengan menggunakan bibit yang lebih tahan kekeringan."

benih padi
Petani memperlihatkan tanaman padi di area sawah yang mengering di Desa Balee, Meureubo, Aceh Barat (3/2/2018). (Foto: ANTARA/Anwar)

KBR, Jakarta - Serikat Petani Indonesia (SPI) menyebut dampak El Nino berupa kemarau dan kekeringan mulai dirasakan para petani.

Ketua Pusat Perbenihan Nasional (P2N) SPI, Kusnan mengungkapkan, petani terpaksa melakukan sejumlah cara guna mengantisipasi fuso atau gagal panen akibat El Nino.

Salah satu caranya, dengan mempercepat masa penanaman terutama untuk komoditas padi dengan menggunakan bibit yang lebih tahan kekeringan.

Berikut selengkapnya wawancara jurnalis KBR Astri Septiani dengan Ketua Pusat Perbenihan Nasional (P2N) SPI, Kusnan:

Puncak El Nino diperkirakan terjadi Agustus dan akan berlangsung lama. Apakah dampak El Nino sudah mulai terasa, dan apa antisipasi yang sudah dilakukan petani?

Ya, kalau saat ini sudah ini. Ya, mulai minggu pertama, seminggu yang lalu ini sudah mulai dampaknya ya terasa. Ini sudah panas sekali sudah enggak ada hujan ya. Saya cek di BMKG pun juga sudah enggak ada hujan dari akhir Mei ini. Ya sudah mulai terasa dampaknya juga sangat luar biasa. Mungkin yang jauh dari irigasi jelas menurun produksinya, walaupun tidak gagal panen. Nah antisipasinya ya petani sudah kita antisipasi awal ya, jadi ada namanya percepatan masa tanam. Karena untuk mengejar air hujan itu. Kemudian paling terdampak itu tadi kalau jagung itu butuh air tapi tidak terlalu seperti padi.

Terkait upaya mempercepat penanaman, bibit apa yang digunakan? Apakah bibit yang dimiliki Indonesia selama ini sudah lebih tahan untuk menhadapi kekeringan?

Kalau sekarang belum (tahan kekeringan). Tapi di balai penelitian di pemerintah itu ada, tapi sampai sekarang belum didistribusikan ya. Yang selama ini didistribusikan hanya benih Padi Serang kemudian ada varietas Inpari 32, yang diperbantukan ke petani melalui Kelompok Tani.

El Nino ini untuk antisipasinya benihnya mestinya usia pendek. SPI kita punya dua jenis padi yang kita hasilkan, yang kita silangkan itu ada, SPI 20, itu 75 hari 7 hari setelah tanam itu sudah panen. Sedangkan yang kedua itu ada SPI 21, itu 85 hari setelah panen itu untuk tentunya tinggi. Yang SPI 21 itu untuk menghadapi musim La Nina, untuk tahan cuaca ekstrim banjir itu, kita punya dua, yang satu untuk yang banjir yang satu untuk tahan kekeringan. Nah jadi kalau di luar SPI itu. Pemerintah itu sebenarnya ada tapi belum saya tahu, tapi belum pernah didistribusikannya.

Nah kalau di luar SPI ya tentu aksesnya agak sulit ya, karena kita dibatasi oleh peraturan juga untuk mendistribusikan secara luas. Tapi kalau SPI sendiri seperti anggota SPI ya kita tidak ada kesulitan, karena seperti anggota kita yang kita dampingi dan sebagainya.

Baca juga:

- Pengamat: Antisipasi El Nino, Siapkan Asuransi Gagal Panen untuk Petani

- Petani Disarankan Gunakan Benih Tahan Kekeringan

Apa harapan petani kepada pemerintah? Apa bantuan atau inovasi yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak kekeringan?

Ya yang pertama tadi ya, benih. Benih ini untuk masa depannya ya bukan sekarang harus jadi antisipasi pertama adalah benih yang tahan kering juga yang umurnya pendek ya, cepat panen, akhirnya mengatasi untuk apa ketersediaan air hujan.

Dan yang kedua adalah, jika tidak ada air hujan mungkin pakai teknologi sumur bor begitu ya, irigasi sumur bor. Kemudian listrik, ada listrik masuk sawah untuk apa pompanisasi itu melalui pompasibel ya dalam tanah itu bisa mengantisipasi gagalnya panen di saat ada musim kemarau atau El Nino.

Editor: Fadli

  • Benih Padi
  • Serikat Petani
  • El Nino
  • La Nina
  • Kusnan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!