NASIONAL

Sensus Pertanian, BPS: Kebutuhan Data Nasional dan Internasional

"Sensus Pertanian 2023 akan menjadi sensus pertanian ke-7 sejak sensus pertama kali pada 1973."

Sensus Pertanian 2023

KBR, Jakarta-  Sekretaris Utama (Sestama) Badan Pusat Statistik (BPS) Atqo Mardiyanto mengatakan, Sensus Pertanian 2023 dirancang untuk menjawab kebutuhan data nasional dan internasional yang mengacu pada program Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO). Atqo menyebut, hal ini menjadi salah satu langkah pembaruan yang dilakukan oleh BPS dalam melakukan Sensus Pertanian 2023 dibandingkan dengan sensus pertanian yang telah dilaksanakan sebelumnya. 

Ia menyebut Sensus Pertanian 2023 akan menjadi sensus pertanian ke-7 yang dilaksanakan di Indonesia sejak sensus pertanian pertama yang dilaksanakan pada 1973.

"Oleh karena itu pendataan yang nantinya berkualitas dan bermanfaat menjadi sesuatu yang sangat penting. Untuk mencapai kualitas dan kebermanfaatan data BPS telah melakukan sejumlah langkah pembaruan," kata Atqo dalam Apel Siaga Sensus Pertanian 2023, Selasa (30/5/2023).

Atqo menambahkan, Sensus Pertanian 2023 juga tidak hanya dilakukan dengan metode konvensional, dimana petugas mengunjungi responden secara door to door menggunakan kertas dan pensil atau PAPI (Pencil and Paper Interviewing). Kata Atqo, Sensus Pertanian 2023 juga dilakukan dengan metode CAPI (Computer-assisted Personal Interviewing), dan CAWI [Computer Aided Web Interviewing).

"Dimana petugas tetap mendatangi responden namun pendataannya menggunakan gadget. Metode lain yang digunakan adalah CAWI, di mana usaha pertanian dapat melakukan pengisian secara mandiri," imbuhnya.

Baca juga:

- Data Kerap Tak Akurat, Jokowi: Sensus Pertanian Penting untuk Menentukan Kebijakan

- DPR Minta Pemerintah Tambah Anggaran Subsidi Pupuk

Langkah pembaruan ketiga yang dilakukan dalam Sensus Pertanian 2023 adalah, mampu menangkap isu strategis pertanian nasional seperti urban farming, petani milenial, modernisasi pertanian, dan juga pendapatan petani sebagai proxy kesejahteraan petani.

"Pelaksanaan ST 2023 diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanahan Indonesia sampai wilayah terkecil," pungkasnya.

Sensus Pertanian dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik dan akan digelar selama dua bulan, mulai 1 Juni sampai 31 Juli 2023.

Editor: Rony Sitanggang

  • Presiden Jokowi
  • pupuk
  • Sensus Pertanian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!