Article Image

NASIONAL

Saham-Saham Potensial di Paruh Kedua 2023

"Saham-saham yang layak dilirik di kuartal kedua 2023. Kinerja perusahaan di kuartal pertama sampai kebijakan suku bunga BI bisa jadi bahan analisis. "

Senin 22 Mei 2023, 16.45 WIB

KBR, Jakarta - Kuartal pertama 2023 sudah terlewati. Masuk paruh kedua, para investor memburu laporan keuangan perusahaan untuk bahan evaluasi dan proyeksi. Selain juga tentunya melihat proyeksi kondisi ekonomi di kuartal selanjutnya. 

Investor saham dan penulis buku "Value Stock" Leo Sumadi optimistis, ekonomi Indonesia di kuartal kedua hingga akhir tahun, bakal stabil di atas 5%. Kuncinya adalah bagaimana menjaga daya beli. Di samping itu, kebijakan suku bunga Bank Indonesia juga masih terjaga. 

"Artinya tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah, hanya untuk menjaga supaya modal tidak keluar (capital outflow) dari Indonesia. Karena kita terpaksa harus mengikuti apa yang diinginkan oleh kebijakan suku bunga The Fed," kata Leo. 

Leo berpandangan, mestinya BI tak lagi mengerek suku bunga, karena inflasi juga terkendali. 

“Jika suku bunga kita naik, otomatis aset-aset yang berisiko ini tidak dilirik para investor. Ke depan jika berpeluang melandai, apalagi turun, pasar modal akan dilirik oleh investor kembali,” jelasnya.

Di awal 2023 beberapa sektor saham berkinerja baik dan diproyeksi bakal berlanjut di kuartal kedua. Misalnya, saham perbankan. 

"Karena geliat ekonomi yang bagus, itu pasti ujung-ujungnya sektor perbankan adalah sektor pertama yang akan menikmati pertumbuhan ekonomi," ujar Leo.

Baca juga:

Cegah Loss, Kenali Bias-Bias dalam Investasi

Cicip Cuan Saham dengan Teknik Scalping

Leo Sumadi menyebut investor harus jeli mencari saham-saham yang bervaluasi murah tapi punya fundamental bagus. (Foto: Dok pribadi)

Analisis fundamental dan teknikal yang Leo lakukan menunjukkan kinerja perbankan konvensional, daerah, maupun syariah masih berada di kategori baik. Apalagi bank-bank konvensional makin efisien karena adaptif dengan digitalisasi. 

“Sekarang rata-rata BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional) itu tuh di bawah 70%. BCA itu mencatatkan BOPO 50%, BRI 55%. BNI 60%. Bank-bank konvensionalnya ini, semakin efisien karena sudah mengembangkan ekosistem digitalnya,” ujar Leo.

Leo menyebut beberapa saham yang masuk lima besar bank dengan aset terbanyak, tetapi masih murah, misalnya Bank Tabungan Negara dan Bank Nasional Indonesia. Ia menyarankan para investor menerapkan value investing.

"Karena saya senang sekali untuk beli sesuatu yang murah, tapi berkualitas. Jadi saya sering bilang itu kan harga saham Mercy tapi di harga bajaj," ungkap Leo. 

Sektor consumer juga menarik, apalagi di tahun politik. 

"Persiapannya, geliatnya, kumpul-kumpulnya itu sudah terjadi di 2023. Dan kegiatan masyarakat yang meningkat itu sudah otomatis akan meningkatkan sektor consumer," tutur dia.

Masih banyak "Saham-Saham Potensial di Paruh Kedua 2023" yang diulas investor sekaligus penulis buku "Value Stock", Leo Sumadi. Dengarkan di KBR Prime, Spotify, Apple Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.