NASIONAL

Perdagangan Orang, Jokowi Upayakan Evakuasi 20 WNI di Myanmar

"Keluarga korban TPPO Myanmar telah melapor ke Bareskrim pada Selasa (2/5)."

TPPO Myanmar

KBR, Jakarta- Pemerintah mengupayakan pemulangan 20 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar. Presiden Joko Widodo mengatakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sedang mengupayakan evakuasi.

"Ini kan penipuan, dibawa ke tempat yang tidak diinginkan mereka. Jadi kita sedang berusaha untuk membawa, mengevakuasi mereka dari keluar Myanmar. Kemenlu, Bu Menlu sedang berusaha mengevakuasi," kata Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).

Jokowi mengatakan Kementerian Luar Negeri sudah berkomunikasi dengan otoritas Myanmar agar 20 WNI yang menjadi korban TPPO bisa segera dipulangkan.

Baca juga:

Sebelumnya pada Selasa (2/5/2023), Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) bersama dengan Kementerian Luar Negeri mendampingi keluarga para korban dugaan TPPO untuk melaporkan Perekrut Pengirim Buruh Migran Indonesia (BMI) ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri).

Pelaporan ke Bareskrim Polri untuk perekrut A dan P yang telah menempatkan setidaknya 20 buruh migran yang menjadi korban dugaan TPPO secara perorangan. A dan P merekrut dan menempatkan buruh migran di luar prosedur ke Myanmar dengan modus operandi menawarkan pekerjaan sebagai operator komputer di salah satu perusahan bursa saham di Thailand. 

Para korban diiming-imingi gaji besar senilai Rp8-10 juta per bulannya. Perekrut kemudian membiayai akomodasi keberangkatan seperti pembuatan paspor, tiket pesawat, dan kebutuhan lainnya dengan ketentuan pinjaman dan pengembalian dengan cara potong gaji.

Para korban secara bertahap sebelum diberangkatkan, ditampung di salah satu apartemen di Bekasi, Jawa Barat, kemudian diberangkatkan ke Myanmar melalui jalur air dari Bangkok, Thailand.

Editor: Wahyu S.

  • Tindak Pidana Perdagangan Orang
  • TPPO
  • Presiden Jokowi
  • SBMI
  • buruh migran
  • Myanmar

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!