NASIONAL

Memerangi Relasi 'Red Flag'

"Kumpulan sifat ataupun sikap pasangan yang patut ditandai bendera merah. "

Diskusi Psikologi (Disko)

KBR, Jakarta- Bendera merah atau red flag bisa jadi tanda sebuah hubungan tidak sehat atau mengarah pada hubungan yang negatif. Petunjuk-petunjuk yang hadir dalam kisah percintaanmu bisa jadi tanda bahwa kamu harus berhenti.

Melansir laman Alo Dokter dari Kementerian Kesehatan, Red flag berarti bendera merah, yang juga dimaknai sebagai tanda berhenti. Dalam suatu hubungan, istilah red flag digunakan untuk menggambarkan kumpulan sifat atau sikap pasangan yang tidak menyenangkan atau membahayakan.

Beberapa hal yang perlu diwaspadai:

  • Perilaku Kasar

Kekerasan adalah aspek yang mesti banget kamu waspadai dalam sebuah hubungan. Perilaku kasar tidak hanya secara fisik aja. Tapi kekerasan secara verbal juga jadi pertanda kamu harus berhenti dari hubunganmu.

  • Silent Treatment

Komunikasi adalah hal mendasar yang diperlukan dalam sebuah hubungan. Komunikasi juga jadi jalan bagi pasangan untuk menghadapi dan menyelesaikan suatu persoalan.

Tapi nih, pasangan red flag akan cenderung melakukan silent treatment. Di mana cara ini malah makin memperumit dan membuat masalahmu makin berlarut-larut.

  • Terlalu Egois dan Posesif

Pasangan yang posesif dan egois, cenderung selalu ingin mengontrol sebuah hubungan. Tak hanya hubungan, kehidupanmu juga bisa dikontrol. Nah ini salah satu tanda lain red flag.

  • Cemburuan

Pasangan red flag biasanya memiliki sifat manipulatif. Salah satu tanda dengan memutarbalikkan fakta, cemburuan dan membuatmu selalu merasa bersalah dan meragukan diri sendiri.

  • Riwayat Selingkuh

Kalau pasanganmu memiliki sejarah berselingkuh pada hubungan sebelumnya. Ini bisa jadi tanda red flag. Seseorang yang memiliki riwayat selingkuh bisa jadi kurang bisa berkomitmen atau memanfaatkanmu saja.

Sementara itu, Psikolog Aully Grashinta dalam Podcast Disko, menyebut red flag sebagia sinyal pada suatu hubungan. Tapi bendera dalam hubungan tidak hanya berwarna merah. Ada juga hijau dan kuning nih.

"Karena disebut merah ya, lampu merah itu menandakan atau memberitahu kita untuk kita berhenti atau mundur dalam satu hubungan. Memang subjektif sih begitu, tetapi biasanya red flag ini sifatnya universal ya gitu, agak beda dengan yellow flag gitu ya. Yellow Flag sama dengan di lampu merah tadi, peringatan hati-hati. Tapi yellow itu bisa jadi hijau ya, bisa juga jadi merah kan gitu ya. Tapi sudah ada peringatan ya," ujarnya dalam Podcast 'Diskusi Psikologi' Disko (10/5).

Baca juga:

Erotomania: Delusi Dicintai Seseorang

KUHP Baru Bikin Resah Industri Pariwisata Dalam Negeri?

Cinderella Complex Tak Seindah Namanya

Psikolog Aully Grashinta mengatakan, ada banyak tanda pasangan bisa digolongkan red flag. Misalnya keagresifan pasangan yang mengarah pada kekerasan. Kekerasan yang patut diwaspadai tidak hanya terjadi pada diri kita sendiri. Bisa jadi pada orang-orang terdekat, orang-orang di lingkungan kita, hingga orang-orang asing.

Nah menurut Aully, seseorang yang sudah merasakan tanda-tanda red flag harus mengambil sebuah keputusan.

Seperti apa? Yuk kita dengarkan podcast Diskusi Psikologi (Disko) di link berikut ini:

  • Red Flag
  • Bendera Merah Hubungan Asmara
  • Peringatan di Hubungan Percintaan
  • Mental Health
  • Diskusi Psikologi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!