NASIONAL

ISESS: Optimalkan Siskamling daripada Bentuk Polisi RW

"Fahmi menyarankan Polri mengoptimalkan peran polisi tingkat desa dan kelurahan, Bhabinkamtibmas serta mengerahkan warga setempat dalam sistem keamanan lingkungan"

Polisi RW

KBR, Jakarta – Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengkritik program Polisi RW yang rencananya bakal jadi program nasional.

Sebelumnya, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri, Fadil Imran mengatakan program Polisi RW hadir sebagai bentuk praktik pemolisian modern untuk mencegah kejahatan dari lingkup terkecil yakni rukun warga (RW). Terbaru Fadil menyampaikan Polisi RW juga dikerahkan dalam operasi pengamanan Pemilu 2024.

Menanggapi hal itu, Fahmi menilai adanya program Polisi RW itu patut dipantau terlebih saat ini jelang Pemilu 2024 dikhawatirkan terjadi penyelewengan tugas dari yang mestinya menjaga keamanan di lingkup RW.

“Ini tahun politik, apapun bisa terjadi di saat Pemilu, apalagi ini ada aparat yang senjatanya adalah kewenangan untuk melakukan penegakan hukum, memelihara keamanan dan ketertiban itu kemudian berada di masyarakat level terendah (RW). Padahal tidak semua RW itu hotspot ya (rawan kriminalitas). Kita harus pertanyakan apa ini benar-benar dilandasi dengan niat baik atau seperti apa,” kata Fahmi kepada KBR, Jumat (19/5/2023).

Baca juga:

- Laporan Tahunan Komnas HAM 2022: Polri Paling Banyak Diadukan

- Kontras: Polisi Masih Jadi Aktor Utama Pelaku Penyiksaan

Fahmi pun menyarankan agar Polri mengoptimalkan peran polisi tingkat desa dan kelurahan, Bhabinkamtibmas serta mengerahkan warga setempat dalam sistem keamanan lingkungan (siskamling). Dari situ, warga juga ikut terllibat dan bertanggungjawab dalam menjaga lingkungannya dari tindak kejahatan. Jadi tak serta merta hanya polisi yang bertugas.

“Yang perlu diaktivasi sebenarnya siskamling itu sebagai bagian sistem keamanan semesta dan Bhabinkamtibmas itu cukup berkeliling kemudian membina siskamling di lingkunagn RT/RW berjalan efektif kan mestinya begitu bukan dengan menempatkan personel kepolisian di sana,” ucap Fahmi.

Editor: Fadli

  • Polisi RW
  • ISESS
  • Siskamling

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!