NASIONAL

Harga Beras Bisa Naik, Dampak El Nino Turunkan Produksi Beras

"Menurut pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas Santosa, fenomena "El Nino" memicu kemarau panjang sehingga menurunkan produksi padi para petani. "El Nino" diperkirakan terjadi sesu"

Shafira Aurel

El Nino
Pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa. (Foto: antaranews)

KBR, Jakarta - Ancaman El Nino, Pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa memprediksi

Produksi padi secara nasional diperkirakan akan berkurang 5 persen akibat terdampak fenomena pemanasan suhu permukaan laut atau "El Nino".

Menurut pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas Santosa, fenomena "El Nino" memicu kemarau panjang sehingga menurunkan produksi padi para petani. "El Nino" diperkirakan terjadi sesudah bulan Juni.

"Sekarang kita akan memasuki El Nino, dan sudah tentu ini berpotensi untuk menurunkan produksi pangan di Indonesia khususnya beras ya, padi ya. Walaupun juga akan berdampak pada komuditas-komuditas yang lainnya. Nah kita terganggu produksinya di dua musim tanam, MT1 dan nanti di MT3. Sehingga prediksi saya kalau business as usual produksi padi kita akan turun sekitar 5 persen," kata dia saat dihubungi KBR, Rabu (3/5/2023).

Pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas Santosa menambahkan, penurunan produksi padi sebesar 5 persen akan berpotensi menaikkan harga beras.

Baca juga:

- Antisipasi El Nino, Petani Diminta Segera Tanam Padi Setelah Panen Raya

- Perubahan Iklim Nyata, BMKG: Anomali Suhu dan Konsentrasi Gas Rumah Kaca Terus Meningkat

Untuk itu, pemerintah harus mengantisipasi penurunan produksi beras, dengan memberikan subsidi operasional pompa air milik petani. Pemerintah juga diingatkan mengecek kesiapan petani menghadapi fenomena "El Nino".

Antisipasi Pemerintah

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta jajarannya mewaspadai potensi kemarau panjang akibat pemanasan suhu permukaan laut atau "El Nino" atau "La Nina". Untuk itu, Mendagri meminta agar jajarannya memastikan kecukupan air guna menunjang rantai produksi pangan.

"Kita selama dari tahun 2016 hingga 2023 ini hampir sebagian besar kita mengalami fenomena La Nina sehingga banyak hujan banyak air cukup bahkan banjir bencana hidrometeorologi nah sekarang kita mesti mewaspadai kemungkinan adanya El Nino kekurangan uap air kurang hujan dan akan kemarau sehingga perlu ada langkah-langkah memenuhi kecukupan air dalam rangka produksi pangan," kata dia saat rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah Rabu (3/5/23)

Sebelumnya, April lalu, Presiden Joko Widodo juga sudah mengingatkan, kebijakan impor 2 juta ton beras dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kemarau panjang, efek dari fenomena "El Nino". Impor beras juga dilakukan untuk menjaga cadangan beras pemerintah sebagai wujud ketahanan pangan.

Editor: Fadli

  • el nino
  • beras
  • la nina

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!