Article Image

NASIONAL

Cegah Loss, Kenali Bias-Bias dalam Investasi

"Saat berinvestasi keadaan psikologis kerap memengaruhi pengambilan keputusan. Bias-bias investasi dapat merugikan investor, jika tidak dikelola "

Selasa 09 Mei 2023, 08.00 WIB

KBR, Jakarta - Sadar atau tidak, banyak keputusan yang kita ambil dipengaruhi bias. Tak terkecuali saat berinvestasi saham. Bias bisa mengaburkan rasionalitas kita, misalnya, saat membeli, menjual, maupun meng-hold saham. Ini ujungnya bakal bikin loss.

Menurut investor saham, Parahita Irawan, bias memang manusiawi. Dia sendiri mengaku tak luput dari bias, meski sudah 19 tahun malang melintang di dunia saham. Bias banyak macamnya, misalnya, bandwagon effect atau kecenderungan mengikuti tren atau kawanan (herd).

“Kalau semua orang yang kita tanya, ‘saham ini bagus nggak?’ jawabannya jelek, lima orang bilang jelek. Padahal kita analisa sendiri, itu bagus, susah lho kita ngomong itu bagus. Paling gampang memang ngikut, tapi ya risiko ditanggung sendiri-sendiri,” tutur Parahita.

Bias lain yang biasa dialami oleh investor adalah confirmation bias. Bias ini justru umum dialami para investor yang sudah berpengalaman di pasar modal. Sebab, mereka cenderung hanya menerima fakta yang diyakininya, sehingga mengabaikan informasi lain yang dianggap tidak sesuai. 

“Kita udah invest, kita sudah analisis capek-capek, kemudian ada faktor baru masuk. Kemudian ada orang bilang jelek, itu kan kayak nggak terima aja,” tutur pemilik akun Instagram @investasijalanan ini.

Baca juga:

Cicip Cuan Saham dengan Teknik Scalping

Aman Trading Saham untuk Pemula

Edukator investasi, Parahita Irawan menyebut investor harus independen dan berpikiran terbuka agar bisa menekan bias saat mengambil keputusan. (Foto: dok pribadi)

Jenis bias yang 'menjangkiti' investor bisa jadi berbeda-beda tergantung pada kecenderungan karakter yang dimiliki. Bukan tidak mungkin seseorang dipengaruhi lebih dari satu bias. Cara memitigasinya, kata Parahita, adalah dengan mengenali potensi bias masing-masing. Investor perlu menelaah tiap informasi seobyektif mungkin. 

“Memang kalau informasinya terlalu banyak, kita pusing juga kalau lihat satu per satu. Tapi at least selalu berusaha untuk open mind, berpikiran terbuka bahwa kita juga bisa salah lho,” ucap Parahita yang juga penulis buku 'Investasi Saham dalam Ilustrasi' ini.

Pengendalian emosi jelas menjadi kunci ketika berinvestasi saham. Ketakutan dan keserakahan (fear and greed)-nya mesti dikelola agar keputusan yang diambil tepat.  

“Mengenali (bias) jelas sangat membantu. Tapi, jangan overthinking ya. Kalau overthinking, jadinya malah nggak invest,” pungkas Parahita.

Dengarkan elaborasi mendalam tentang macam-macam bias dalam investasi bersama investor saham Parahita Irawan di Uang Bicara episode Cegah Loss, Kenali Bias-Bias dalam Investasi di KBR Prime, Spotify, Apple Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.