NASIONAL

Bokek Bikin Stres?

"Masalah Keuangan Memicu Stress"

Diskusi Psikologi (Disko)

KBR, Jakarta- Kerja, kerja, kerja. Tapi kapan tajirnya?

Emang ya, perkara mencari nafkah demi sebongkah berlian itu gak pernah ada habisnya. Tapi pernah gak sih kalian berpikir, kalau uang juga bisa jadi sumber stres? 

Melansir laman Hellosehat dari Kementerian Kesehatan, keuangan yang stabil merupakan salah satu komponen manusia untuk bertahan hidup. Tak jarang, ketika menghadapi masalah keuangan seseorang akan mengalami stres.

Nah stres akibat masalah keuangan memiliki beragam dampak.

  • Insomnia: kesulitan untuk tidur karena memikirkan hilangnya pendapatan dan tagihan yang belum dibayar.
  • Perubahan berat badan: berat badan turun karena melewatkan waktu makan untuk menghemat uang.
  • Depresi: memicu kesedihan dan keputusasaan, terlebih jika terlilit utang.
  • Gangguan kecemasan: memicu gejala seperti jantung berdebar, tubuh gemetaran, hingga serangan panik saat memikirkan keuangan.
  • Masalah dalam hubungan: terlebih jika sudah berkeluarga dan mengganggu pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
  • Menarik diri dari lingkungan sosial: bisa saja karena malu atau untuk menghemat pengeluaran.
  • Gangguan fisik: seperti sakit kepala, masalah pencernaan, tekanan darah tinggi, hingga diabetes.
  • Metode koping yang tidak sehat: misalnya berjudi, merokok, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau penggunaan obat terlarang untuk mengatasi stres.

Ini Penjelasan Psikolog soal Bokek Bikin Stress..

Muhammad Iqbal, Ph.D Psikolog sekaligus Owner Rumah Konseling dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi" mengatakan bahwa depresi yang ditimbulkan oleh masalah keuangan, bisa jadi disebabkan obsesi seorang. Namun, yang bersangkutan tidak memiliki daya dan kemampuan memenuhinya.

"Saya kira ini berdampak ya, khususnya tadi tentang harga diri. Orang yang tidak punya uang atau uangnya kurang, ataupun punya hutang itu lebih sensitif. Ketika melihat orang lain lebih jalan-jalan misalnya. Saya nulis pernah viral, judulnya ketika korban penipuan akhirnya menjadi penipu. Itu orang di sosmed, mesra banget loh. Makan di hotel. Padahal pakai kartu kredit dikejar-kejar pinjaman online. Lalu kita enggak mau kalah kita pun akhirnya pinjaman online. Kita yang awalnya menjadi korban, kita pun akhirnya menjadi pelaku," ungkapnya (25/5/22).

Baca juga:

- Bukan Berhemat, Presiden Dorong Masyarakat buat Belanja

Healing or Refreshing?

Cek Fakta: Video dengan Narasi Ilmuwan Tiongkok Berhasil Kloning Naga?

Bahkan, Muhammad Iqbal, Ph.D Psikolog sekaligus Owner Rumah Konseling menyebut uang atau persoalan ekonomi sebagai salah satu pemicu konflik di dalam rumah tangga.

"Pak Iqbal masalah rumah tangga itu ada berapa? Ada mungkin 1999 saking banyaknya ya. Tapi yang pertama ekonomi, yang kedua ekonomi. Jadi ekonomi pertama itu enggak punya uang itu, error sakit. Apalagi enggak punya uang, pengangguran. Yang kedua ada gajinya 10 juta, tapi cicilannya 9 juta 900 perbulan. Akhirnya gak punya uang untuk jalan-jalan, makan di luar. Akhirnya dia stres."

Lanjutnya,"yang ketiga adalah ketika dia di puncak karir uangnya banyak, tetapi dia justru rumah tangganya bermasalah. Karena tidak mampu mengendalikan pendapatan yang besar tadi. Masalah ekonomi ini penting. Ternyata bukan soal seberapa besar pendapatan saja, tapi bagaimana kita mampu menyesuaikan gaya hidup," pungkasnya.

Nah masih ada sejumlah tip-tip mengelola stres karena keuangan, nih. Bisa kalian cek di podcast Diskusi Psikologi (Disko) di link berikut ini:

  • Bokek Bikin Stres
  • Kerja gak kaya-kaya
  • Gak Punya Uang Buntu
  • Diskusi Psikologi
  • Media sosial

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!