NASIONAL

Jokowi: Segera Atasi Penyakit Kuku dan Mulut Hewan Ternak

"Lakukan lockdown dan menerapkan sistem zonasi lockdown agar pergerakan dan distribusi ternak dapat dipantau."

Atasi Penyakit Kuku dan Mulut Hewan Ternak
Ilustrasi. Pedagang dan peternak melakukan transaksi jual beli sapi di pasar hewan Desa Sibreh, Aceh Besar, Aceh (23/3/2022). (Foto: ANTARA/Ampelsa)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta penyakit kuku dan mulut yang menyerang hewan ternak di tanah air segera diatasi.

Jokowi memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk melakukan penguncian wilayah atau lockdown dan menerapkan sistem zonasi lockdown agar pergerakan dan distribusi ternak dapat dipantau.

“Betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku,” kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (09/05/2022).

Jokowi meminta pembentukan satuan tugas sehingga ada yang bertanggung jawab menyelesaikan persoalan tersebut.

Sebelumnya, Ketua Umum Komite Pendayagunaan Pertanian (KKP) Teguh Boediyana mendesak pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian serta instansi terkait segera mengambil langkah konkrit untuk menghambat laju penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Jawa Timur ke Propinsi lain.

Baca juga:

- Kemendag: Pasokan Sapi Lokal Minim, Banyak Peternak Jual Saat Iduladha

- Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Ekonom: Harusnya Subsidi Diberikan untuk Minyak Curah

Teguh meminta agar Presiden Joko Widodo membentuk Satuan Tugas untuk mengatasi masalah tersebut.

"Apabila diperlukan dilakukan pemusnahan hewan tertular serta ketersediaan dana tanggap darurat untuk penanganan penyebaran PMK termasuk ketersediaan vaksin yang dibutuhkan serta pemberian kompensasi bagi peternak rakyat yang ternaknya tertular PMK," ujar Teguh lewat keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).

Editor: Fadli Gaper

  • penyakit kuku dan mulut
  • hewan ternak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!