KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat pada triwulan pertama 2021 konsumsi rumah tangga Indonesia terkontraksi atau minus 2,23 persen. Sementara investasi juga minus tipis -0,23 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan hal ini sebagai tantangan, sebab dua komponen tersebut memberi andil besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dua komponen itu, kata Suhariyanto, menyumbang 88,91 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan pertama 2021.
"Kita berharap pandemi bisa terkendali, pendapatan rumah tangga meningkat sehingga konsumsi rumah tangga yang merupakan salah satu komponen penting PDB dari sisi pengeluaran bisa mengalami perbaikan di triwulan selanjutnya," kata Suhariyanto saat konferensi pers daring, Rabu(5/5/2021).
Selain konsumsi rumah tangga, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga minus 0,23 persen year on year dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) tercatat minus 4,53.
Namun kata Suhariyanto, tiga komponen pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran lainnya yakni konsumsi pemerintah, ekspor dan impor tumbuh positif pada kuartal pertama ini.
Konsumsi pemerintah tumbuh 2,96 persen, ekspor tumbuh 6,74 persen, dan impor tumbuh 5,27 persen.
Editor: Agus Luqman