BERITA

Setiap 5 Mei Ditetapkan Sebagai Hari Bangga Buatan Indonesia

"Menteri Perdagangan M Luthfi meminta masyarakat tidak mudik menjelang Lebaran 2021. Ia menyarankan masyarakat membiasakan diri menyambut Hari Idulfitri secara digital."

Yovinka Ayu

Setiap 5 Mei Ditetapkan Sebagai Hari Bangga Buatan Indonesia
Pelaku UMKM mengikuti pameran UMKM Gayeng 2021 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/4/2021). (Foto: ANTARA/Aji Styawan)

KBR, Jakarta - Kementerian Perdagangan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA) menyepakati Hari Bangga Buatan Indonesia diperingati setiap tanggal 5 Mei.

Kesepakatan itu dilakukan dalam penyelenggaraan Hari Bangga Buatan Indonesia 2021, Senin (3/5/2021).

Menteri Perdagangan Lutfi mengajak masyarakat untuk berbelanja produk UMKM secara online agar dapat menggerakkan perekonomian nasional.

“Pada tanggal 5 bulan 5 kita akan nobatkan sebagai Hari Bangga Buatan Indonesia. Temanya adalah lebih bangga buatan Indonesia,” kata Muhammad Lutfi di acara FMB 9: Semakin Bangga Buatan Indonesia 2021 yang disiarkan kanal YouTube Kominfo, Senin (3/5/2021).

Lutfi juga meminta masyarakat tidak mudik menjelang Lebaran 2021. Ia menyarankan masyarakat membiasakan diri menyambut Hari Idulfitri secara digital.

“Harapan kita, pada Hari Bangga Buatan Indonesia tanggal 5 bulan 5 (Mei) 2021 ini adalah mendekati Hari Raya Idulfitri, kita mohon kepada bapak dan ibu semua warga negara Indonesia untuk tidak mudik. Mudik tahun ini mengambil tema mudik di hati. Mudah-mudahan apapun yang bisa kita lakukan untuk bertemu bisa dilakukan dengan platform digital,” imbau Luthfi.

Lutfi berharap dengan ditetapkannya Hari Bangga Buatan Indonesia dapat menjadi titik baru dari Program Bangga Buatan Indonesia.

“Mudah-mudahan kita bisa semua menikmati kemajuan ekonomi ini,” katanya.

Editor: Agus Luqman

  • mudik
  • Lebaran 2021
  • COVID-19
  • pandemi
  • larangan mudik
  • ekonomi digital
  • perdagangan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!