KBR, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah menilai Tunjangan Hari Raya (THR) yang didapatkan pekerja tidak berdampak signifikan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Rusli mengatakan, pelarangan mudik justru membuat konsumsi masyarakat tidak maksimal sebab distribusi ekonomi tak merata.
"Karena spending konsumsi kita hanya terbatas di daerah daerah tertentu seperti Jabodetabek dan kota kota besar di mana laragan mudik terjadi. Sehingga multiplayer effect itu hanya ada di perkotaan gak sampai pedesaan. Padahal makin merata spending konsumsi kita, terutama di lebaran. Maka efek ungkitnya akan makin gede," kata Rusli saat diskusi daring (7/5/21)
Rusli mengungkapkan, saat ini ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. "Sehingga jika tingkat konsumsi rendah, ekonomi juga tak akan tumbuh," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyatakan pada triwulan pertama 2021 konsumsi rumah tangga Indonesia terkontraksi atau minus 2,23 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan hal ini sebagai tantangan, sebab konsumsi rumah tangga dan investasi menyumbang 88,91 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan pertama 2021.
Editor: Kurniati Syahdan