BERITA

Epidemiolog: Vaksinasi Gotong Royong Jangan Ganggu Vaksinasi Nasional

Epidemiolog: Vaksinasi Gotong Royong Jangan Ganggu Vaksinasi Nasional

KBR, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman meminta pemerintah bijak mengelola program vaksin gotong royong. Ia juga meminta vaksinasi gotong royong direncanakan matang dan tidak terburu-buru. 

Dicky meminta pemerintah memastikan program ini tak justru mengganggu program vaksinasi nasional yang tengah berjalan untuk masyarakat kategori prioritas. Sebab program vaksinasi nasional untuk prioritas saat ini masih jauh dari targetnya.

"Harus dipastikan ketersediaan vaksin untuk program prioritas, bahwa program sasaran prioritas tidak ada masalah. Karena itu yang harusnya diutamakan. Kemudian kalaupun misalnya mau dijalankan pastikan vaksinnya yang memang tidak memiliki potensi gap diskriminasi yg besar dengan vaksin yang dijalankan di program publik," kata Dicky saat dihubungi KBR di Jakarta, Senin (11/5/21).

Dicky mengatakan, pekerja yang harus diutamakan diberi vaksin tetaplah yang masuk kategori prioritas seperti yang lansia, memiliki komorbid, dan bekerja di sektor prioritas.

"Jangan sampai Indonesia hanya punya banyak program vaksinasi, namun tidak tepat sasaran. Sebab yang utama harus dilakukan pemerintah adalah tetap mempercepat vaksinasi bagi kelompok prioritas. Jika yang prioritas tak segera divaksin, maka angka kesakitan atau penularan Covid-19 bakal terus tinggi," katanya.

Pemerintah Siapkan Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong

Sementara pemerintah mengklaim tengah mempersiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang akan dimulai 17 Mei 2021 mendatang.

“Pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong akan dilaksanakan pasca Hari Raya Idulfitri, dan teknis pelaksanaannya sedang dipersiapkan,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/5/2021).

Wiku menambahkan, saat ini terdapat satu juta dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong. Jumlah tersebut, kata dia, baru sebagian kecil dari jumlah yang disepakati pemerintah dan Cina terkait kerja sama pengadaan vaksin Sinopharm yaitu sebanyak 7,5 juta dosis. 

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan 5 juta dosis vaksin Cansino dari Cina.

Pemerintah juga telah menetapkan biaya vaksinasi Gotong Royong untuk perusahaan, yaitu sebesar Rp500 ribu untuk satu kali penyuntikan, dengan rincian harga vaksin Rp375.000 per dosis dan biaya penyuntikannya Rp125.000.

Editor: Kurniati Syahdan

  • vaksinasi gotong royong
  • Vaksinasi Covid-19
  • epidemiolog
  • vaksinasi nasional
  • lansia
  • vaksinasi lansia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!