BERITA

Direktur Hingga Penyidik KPK Keluhkan Dugaan Peretasan Nomor Ponselnya

Direktur Hingga Penyidik KPK Keluhkan Dugaan Peretasan Nomor Ponselnya

KBR, Jakarta - Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sujanarko, mengalami peretasan nomor telponnya di aplikasi perpesanan Telegram di telepon gengamnya.

Direktur Sujanarko menduga ada upaya-upaya penyerangan terhadap dirinya.

"Halo saya Sujanarko, dari tim 75 TWK KPK. Tadi pukul 20.30 Telegram saya diretas orang. Dan jam 10.30 WhatsApp saya juga diretas orang. Tapi Alhamdulillah untuk WhatsApp bisa saya recovery. Terima kasih perhatiannya," kata Sujanarko melalui video yang diterima KBR Jumat, (21/5/2021).

Selain Sujanarko, dugaan peretasan nomor telepon juga diumumkan oleh Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dan eks-Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Melalui akun Twitternya, Novel Baswedan, mencuitkan dugaan peretasan nomor telepon di aplikasi perpesanan Telegram miliknya.

Dugaan peretasan nomor telepon Novel Baswedan hanya berselang kurang dari 10 menit dari dugaan peretasan nomor telepon Sujanarko.

Novel menegaskan nomor yang digunakannya untuk aplikasi Telegram itu sudah tidak di bawah kendalinya. Sehingga, jika ada yang dihubungi oleh nomor telponnya atau Sujanarko, dipastikan bukan berasal dari keduanya.

"Akun Telegram saya dibajak sejak pukul 20.22 WIB hari ini sehingga tidak lagi di bawah kendali saya. Akun Telegram Pak Sujanarko sejak pukul 20.31 WIB juga dibajak sehingga tidak dalam kendali yang bersangkutan. Bila ada yang dihubungi gunakan akun tersebut, itu bukan kami," cuit Novel di akun Twitternya, sekitar pukul 21.54 WIB tadi malam.

Berselang setengah jam kemudian, bekas juru bicara KPK, Febri Diansyah juga mengabarkan akun WhatsApp pribadinya tidak bisa diakses.

Kata Febri, tidak hanya akun WhatsApp, akun Telegram dirinya juga terjadi incomplete login (akses masuk akun tidak selesai, red).

Febri menegaskan, jika ada pesan dari nomor teleponnya, maka bukan berasal dari dirinya.

"Karena ada beberapa pertanyaan tadi. Saya telah menggunakan 2FA atau two step verification di WA, touch id password dan keamanan lain yg tersedia di WA," cuit Febri di akun Twitter miliknya, sekitar pukul 23.20 WIB.

Pada 17 Mei lalu, pegiat antikorupsi ICW juga mengumumkan dugaan peretasan kepada sejumlah pengurusnya.


Editor: Kurniati Syahdan

  • peretasan
  • Penyidik KPK
  • direktur KPK
  • KPK
  • Korupsi
  • telegram
  • whatsapp
  • Novel Baswedan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!