NASIONAL

Penurunan Baliho Kemenangan Prabowo di Garut Ricuh

""Kenapa dengan baliho pada takut? ""

Penurunan Baliho Kemenangan Prabowo di Garut Ricuh
Baliho kemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Garut. (Sumber: Medsos)

KBR,Garut- Penertiban baliho kemenangan calon Presiden Prabowo-Sandiaga di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ricuh. Keributan  berlangsung saat Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Tarogong Kidul bersama Satpol PP yang hendak menurunkan baliho berisi penghitungan suara presiden di kabupaten Garut. 

Kejadian itu berlangsung di Bundaran Simpang Lima, pada Selasa (07/05/19) sekitar pukul 21.00 WIB. Beruntung kejadian itu dapat diredam setelah jajaran kepolisian   Garut yang datang ke lokasi.

Menurut Ketua Relawan Prabowo-Sandi yang tergabung dalam Brigade 02, Yusuf Supriadi, emosi para relawan tersulut karena saat proses penurunan baliho sikap anggota Panwas seolah menantang berkelahi. 

"Saya diajak berantem. Masalah argumentasi, mereka menjalankan tugas tapi bukan begitu caranya. Belum berantem keburu dipisahin sama aparat. Kenapa dengan baliho pada takut? Harusnya setelah pleno itu KPU mengumumkan perolehan suara dari 01 dan 02. Tujuan kita mengawal agar suaranya utuh sampai ke pusat karena kami menyadari bahwa kami ini bukan penguasa," ujar Ketua Brigade 02 Garut, Yusuf Supriadi.

Ketua Brigade 02, Yusuf Supriadi, menegaskan meski telah mendapatkan penolakan,  tetap  akan kembali memasang baliho pengumuman kemenangan pasangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Garut. Baliho tersebut akan kembali dipasang di titik-titik keramaian warga. Seperti bundaran Simpang Lima, pasar Samarang dan alun-alun Tarogong.

Sementara itu Ketua Panwascam Tarogong Kidul, Geri Muzayyin, menyatakan penurunan baliho kemenangan pasangan no 02 itu untuk menjaga kondusifitas pasca pemilu sebelum adanya pengumuman  resmi dari KPU. Dia mengklaim, langkah Panwas itu telah sesuai dengan arahan Badan Pengawas Pemilu. 

"Seperti ini akan menimbulkan reaksi dari pihak lain. Kemenangan pilpres ini ukurannya nasional bukan hanya Kabupaten Garut. Kita sebagai pengawas pemilu menjaga kondusifitas itu, apalagi sekarang memasuki bulan suci. Ketenangan ibadah masyarakat harus dijaga. Hal seperti ini akan kita tertibkan bersama satpol PP. Kenapa dengan satpol PP? Karena ini sudah bukan konten kampanye lagi, tapi untuk menjaga kondusifitas masyarakat pasca pemilu," ujar Geri.

Ketua Panwascam Tarogong Kidul, Geri Muzayyin, menyatakan bila ada pihak yang masih merasa keberatan dipersilahkan untuk melayangkan protes ke pihaknya. 

Berdasarkan hasil pleno perhitungan suara KPUD Garut pada Selasa (30/04), pasangan  Prabowo-Sandi  menang telak di Garut  mencapai 72,16 persen. Sedangkan pasangan Jokowi-Amin hanya mendapatkan 27,84 persen.


Editor: Rony Sitanggang

  • Jokowi-Maruf Amin
  • Prabowo-Sandi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!