BERITA
Periksa Firza Husein, Ini Kata Polisi
""Masih ada keterangan saksi-saksi yang perlu kami ambil lagi seperti apa. Nanti kita lihat bagaimana gelar perkara yang akan dilakukan,""
Gilang Ramadhan
KBR, Jakarta- Juru bicara Polda Metro Jaya, Argo Yuwono menyatakan, percakapan dalam aplikasi WhatsApp antara pemimpin FPI Muhammad Rizieq Syihab dan Firza Husein adalah asli. Dia mengatakan, keaslian percakapan itu berdasarkan keterangan saksi ahli dari tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri dan pakar telematika.
"Kami akan menentukan apa langkah selanjutnya setelah (saksi-saksi) diperiksa. Keterangannya ABCD seperti ini. Masih ada keterangan saksi-saksi yang perlu kami ambil lagi seperti apa. Nanti kita lihat bagaimana gelar perkara yang akan dilakukan," kata Argo melalui sambungan telepon, Selasa (16/05/17).
Namun Argo mengatakan, Firza Husein tidak mengakui percakapan yang diduga mengandung unsur pornografi tersebut. Penyelidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memeriksa saksi Firza Husein dari pukul 10.00 WIB pagi tadi.
"Bukan dia ngakunya," kata Argo.
Selain Firza, polisi juga memeriksa Emma alias Fatimah, ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti, Effendy Saragih serta pakar telematika, Abimanyu Wahjoehidajat. Sementara ahli dari INAFIS Polri sudah diperiksa sebelumnya, Senin (15/05/17).
Argo Yuwono mengatakan, ahli pengenalan wajah dari Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri memastikan foto wanita tanpa busana dalam kasus dugaan pornografi itu bukan rekayasa alias asli. Pemeriksaan tersebut menggunakan metode algoritma geometrik wajah dengan alat yang dimiliki Inafis.
Hinga berita ini diturunkan, kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus perbincangan tersebut. Petinggi FPI Rizieq Shihab sudah dua kali mangkir dari panggilan Polri. Kemarin Senin (15/5/2017) Polda Metro Jaya mengeluarkan surat penjemputan paksa Rizieq.
Editor: Rony Sitanggang
- rizieq shihab
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!