BERITA

2017-05-19T17:01:00.000Z

Ketika Para CEO Laki-Laki Bicara Soal Gender

"“Kita harus memastikan perempuan dan orang tua bekerja makin dimudahkan untuk menyeimbangkan antara karir, kehidupan pekerjaan dan keluarga”"

Ketika Para CEO Laki-Laki Bicara Soal Gender

Sejumlah CEO Perusahaan berbicara tentang kesetaraan gender dan keluarga pada Kamis (18/05/2017) lalu. Mereka membahas bagaimana perusahan-perusahaan yang mereka pimpin berperan dalam upaya meningkatkan angka partisipasi angkatan kerja perempuan. Para pembicara, tidak seperti  seminar tentang gender lainnya, semua laki-laki. Para CEO itu adalah CEO General Electric Indonesia Handry Satriago, CEO Garuda Indonesia Pahala Mansury, Direktur Lippo Grup John Riady, dan Ketua Umum KADIN Rosan P. Roeslani.  Mereka berbicara dalam seminar yang diselengarakan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) dengan tema “Peran Perusahaan dalam Keseimbangan Karir dan Keluarga.”

Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) adalah koalisi yang dibentuk oleh delapan perusahaan papan atas Indonesia untuk mendorong kesetaraan gender. Kedelapan perusahaan tersebut adalah: Sintesa Group, PT Gajah Tunggal, Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN), PT Pan Brothers, Tbk, PT Accenture, PT Adis Dimension Sportwear, PT Mitra Adi Perkasa, Tbk, dan PT Unilever Indonesia, Tbk. IBCWE mempunyai misi mengajak perusahaan-perusahaan besar di Indonesia untuk mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja dan berkomitmen serta berkontribusi kepada pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia. IBCWE dengan program-program yang bergerak melalui dua pilar yaitu perempuan di dunia kerja dan kewirausahaan perempuan ingin membuktikan bahwa berinvestasi pada perempuan dan meningkatkan kesetaraan gender merupakan langkah ekonomi cerdas (smart economics).


“Koalisi beberapa perusahaan, tapi kami ingin lebih banyak lagi perusahaan bergabung nantinya. Yang melatarbelakangi adalah keprihatinan pada angka partisipasi angkatan kerja perempuan masih cukup rendah di Indonesia yang berdampak pada kesetaraan dan pada pembangunan ekonomi,” jelas Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif IBCWE tentang lembaga yang ia pimpin.


Lalu apa kata para CEO ini soal peran perempuan dalam perusahaan mereka? “Kalau saya perhatikan bagaimana tim yang ada perempuan membuat dinamika menjadi sehat dan lebih balanced,” kata Direktur Lippo Grup John Riady.  Meski sejumlah CEO ini mengakui menerapkan keseimbangan antara dan laki-laki dan perempuan di tempat kerja tidak mudah, salah satunya perempuan masih lekat pada divisi-divisi tertentu.


Dalam industri penerbangan salah satunya.  CEO Garuda Indonesia Pahala Mansury mengatakan masih sedikit perempuan masuk dalam jajaran manajerial atau yang berada pada jajaran pimpinan. Pada profesi pilot dan mesin, yang dianggap lekat dengan dunia laki-laki, pun demikian. “Namun perusahaan mendorong perekrutan lebih banyak lagi pekerja perempuan untuk masa akan datang, termasuk pilot,” kata Pahala.


Perusahaan kata dia juga berusaha mengatur jam kerja agar pilot dan pramugarinya bisa menyeimbangkan waktu dengan keluarga, meski itu tak mudah.


Pelopor Kesetaraan Gender

Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group dan Ketua Dewan Pembina IBCWE dalam pidato utamanya mengatakan bahwa “Keempat CEO ini menjadi pelopor bagi kesetaraan gender. Mereka akan menjadi male champions yang membuat sebuah patokan atau benchmark baru untuk para pemimpin perusahaan lain.”


Dini menjelaskan, tema sengaja membahas soal keluarga sekaligus untuk memperingati hari keluarga yang jatuh pada 15 Mei 2017. “Perempuan seringkali harus memilih antara keluarga dan karir ketika kebijakan di tempat kerjanya tidak kondusif. Pilihan tersebut berdampak lebih luas daripada di tingkat keluarga, tapi juga secara makro terhadap rendahnya partisipasi angkatan kerja perempuan,” kata Dini.


Statistik dari Asia Development Bank (ADB) menunjukkan bahwa 57% lulusan universitas di Indonesia adalah perempuan, namun hanya 47% yang masuk ke pasar tenaga kerja sebagai pemula, 20% mengisi manajemen tingkat menengah, 5% menjadi anggota badan eksekutif perusahaan. “Kita harus memastikan perempuan dan orang tua bekerja makin dimudahkan untuk menyeimbangkan antara karir, kehidupan pekerjaan dan keluarga”, tutup Dini. 

  • ceo talk
  • gender

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!