BERITA

Tanpa Uang Saku dan Transport, Munaslub Partai Golkar Telan Rp 45 Miliar

"Rp 45 miliar itu untuk biaya kampanye calon ketua umum, biaya debat dan biaya lainnya. "

Tanpa Uang Saku dan Transport, Munaslub Partai Golkar Telan Rp 45 Miliar
Ketua Steering Committee Munaslub Golkar Nurdin Khalid. Foto: Antara

KBR, Jakarta- Musyawarah Nasional Luar Biasa Parta Golkar diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 45 miliar. Menurut Ketua Steering Committee Munaslub Golkar Nurdin Khalid, dana Rp 45 miliar itu untuk biaya kampanye calon ketua umum, biaya debat dan biaya lainnya. 

Munas Luar Biasa kali ini, kata dia, panitia tidak menyediakan anggaran transport untuk peserta Munas yang berasal dari DPD, DPP, pengurus partai dari tingkat Kabupaten dan Kota. Selain itu, panitia juga menghilangkan anggaran uang saku bagi peserta Munas yang biasanya diberikan kepada peserta. Dana untuk munaslub itu bersumber dari sumbangan anggota partai, calon ketua umum dan perusahaan swasta.

"Tidak ada lagi uang saku, tidak ada lagi uang transport munas. Tidak ada lagi uang transport peserta Munas. Itu merupakan biaya sendiri dari seluruh peserta baik DPP,Kabupaten Kota dan Provinsi. Sehingga jumlah biaya kurang lebih hanya Rp 45 miliar. Itu total termasuk biaya kampanye, biaya debat dan lain sebagainya," jelas Ketua Steering Committee Munaslub Golkar, Nurdin Khalid di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (6/5)

Saat ini sudah 6 orang calon ketua umum Partai Golkar yang lolos verifikasi. Sedangkan 2 bakal calon lainnya akan ditentukan nasibnya esok siang karena belum memenuhi syarat berupa penyerahan dana sumbangan Rp 1 miliar dan syarat administrasi lainnya. Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar direncanakan akan di gelar di Bali pada 15-17 Mei mendatang. Acara itu dimajukan dari waktu sebelumnya karena mengikuti agenda Presiden Jokowi yang dijadwalkan hadir dan membuka Munaslub tersebut. 

Editor: Malika

  • munaslub golkar
  • nurdin khalid

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!