HEADLINE

Panitia ALF: Kami Diminta Polisi Membatalkan Acara

Panitia ALF: Kami Diminta Polisi Membatalkan Acara

KBR, Jakarta – Panitia Asean Literary Festival (ALF) diminta Kepolisian membatalkan diskusi tentang peristiwa 1965/1966 dan LGBT yang sedianya digelar hari ini (5/5/2016). Pasanya menurut Direktur ALF, Okky Mandasari, ada kelompok intoleran yang menolak diskusi tersebut terselenggara.

Saat dihubungi KBR lewat sambungan telepon, Okky mengaku masih berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Menteng untuk keamanan acara tersebut di Taman Ismail Marzuki (TIM). Di sana, akan berlangsung persiapan pembukaan festival.


Festival itu sendiri akan dibuka dengan pidato bekas Presiden Timur Leste Ramos Horta dan akan diramaikan oleh ratusan pengisi acara.


Asean Literary Festival (ALF) adalah festival tahunan yang mengumpulkan sastrawan tidak hanya dari negara anggota ASEAN, tetapi juga negara lainnya seperti Tiongkok, Australia, Jepang, Eropa, dan Amerika. Acara ini akan digelar di Jakarta pada 5 sampai 8 Mei 2016 dengan mengusung tema “The Story of Now”. Sepanjang acara akan digelar berbagai diskusi yang mengangkat isu seputar ekstremisme, lingkungan, dan kebebasan berekspresi, dan kaitannya dengan karya sastra.



Pembatalan oleh Polisi


Pembatalan acara yang membahas peristiwa 1965 dan LGBT bukan kali ini terjadi. Sebelumnya pada pertengahan Maret lalu, Kepolisian Menteng juga meminta pihak Goethe, agar membatalkan pemutaran film dokumenter Tanah Air Mata Beta. Polisi beralasan, panitia tidak mengajukan izin acara dan pengajuan izin mutlak disodorkan karena sesuai dengan aturan.


Tanah Air Mata Beta merupakan film dokumenter karya Rahung Nasution. Film tersebut bercerita tentang perjalanan ziarah seorang bekas tahanan politik peristiwa 65 ke tanah pengasingan yakni Pulau Buru. Film ini menurut Rahung, berdurasi 40 menit. Pembuatan film ini dilakukan selama setahun dengan mengambil lokasi di Pulau Buru.


Editor: Quinawaty Pasaribu

  • ASEAN Literary Festival
  • kepolisian menteng
  • Okky Mandasari
  • LGBT
  • tragedi 65

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!