BERITA

Mengadu ke DPR, Lion Air Malah Diminta Perbaiki Manajemen

""Persoalan sebenarnya kembali ke skill CEO-nya. Kontrolnya lemah.""

Ria Apriyani

Mengadu ke DPR, Lion Air Malah Diminta Perbaiki Manajemen
Ilustrasi (Sumber: Antara)

KBR, Jakarta- Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, menuding kekacauan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa(10/5/2016) lalu sebagai kesalahan anak buahnya. Saat diterima audiensi oleh Komisi Perhubungan DPR RI hari ini, Edward mengakui ada kekeliruan yang dibuat anak buahnya.

Namun,  ia bersikeras seharusnya Kementerian Perhubungan tidak menjatuhkan sanksi ke perusahaan atas kesalahan yang dilakukan karyawannya.

"Apa hukuman ini sudah tepat? Kami akui beberapa karyawan kami belum firm dalam bekerja. Tapi apa institusi juga harus terima hukuman?" Tanya Edward, Selasa (24/5/2016).

Kementerian Perhubungan sudah menjatuhkan sanksi pembekuan izin layanan jasa penumpang dan bagasi Lion Air di bandar udara. Sanksi ini menyusul kesalahan Lion Air menurunkan penumpang pada penerbangan Singapura-Jakarta dua pekan lalu.

Saat itu, penumpang JT161 Lion Air seharusnya diturunkan di Terminal 2, tempat kedatangan internasional. Namun pengemudi bus penjemput penumpang malah mengantarkan mereka ke terminal tempat kedatangan domestik. Kesalahan ini mengakibatkan 4 penumpang sempat lolos tanpa cap imigrasi.

Kata Edward, hal itu karena pengemudi bus mengira yang dijemputnya adalah penumpang pesawat Padang-Jakarta. Ini dilakukan sopir, menurut dia, tanpa bertanya ke staf pelayanan jasa darat lainnya.

Untuk itu, Lion Air mengatakan sudah memutus kontrak dengan penyedia  bus jemputan.  Ia juga meyakinkan sudah memperbaiki standar prosedur di lapangan.

Sanksi dari Kemenhub dibalas Lion Air dengan melaporkan Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo ke Bareskrim. Edward mengatakan, mereka ingin polisi memeriksa apakah proses penjatuhan sanksi terhadap mereka sudah sesuai peraturan perundangan.

Kualitas CEO

Dewan Perwakilan Rakyat meminta Lion Air memperbaiki kualitas manajemennya. Ini disampaikan anggota Komisi Perhubungan DPR, Hamka B. Kady, menanggapi pernyataan  Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait.

Saat menemui Komisi Perhubungan, Edward justru menyalahkan anak buahnya untuk kesalahan prosedur penurunan penumpang di Bandara Soekarno Hatta dan delay yang terjadi di Bandara Ngurah Rai, Selasa(10/5/2016).

"Di balik itu sekarang, yang berkembang adalah bukan Lion kalau tidak delay. Ada satu kontras yang terjadi walaupun masyarakat cinta. Persoalan sebenarnya kembali ke skill CEO-nya. Kontrolnya lemah. Tidak bisa menyalahkan masalah internal. Kenapa pilot demo? Tentu ada sesuatu," kata anggota Komisi Perhubungan, Hamka B. Kady.

Edward beralasan delay yang terjadi di Bandara Ngurah Rai Selasa lalu terjadi karena ada 40 pilot yang mogok terbang. Alasan mereka, pihak Lion menunggak biaya transportasi yang seharusnya diterima setiap pilot terbang. Sementara untuk kasus kesalahan menurunkan penumpang, Edward menyalahkan supir bus penjemput penumpang.

DPR meminta PT Lion Air memperbaiki kesejahteraan pegawainya. Anggota Komisi Perhubungan dari fraksi Demokrat Bahrum Daidu menyampaikan banyak pramugari dan pilot mengeluh rendahnya gaji yang diberikan PT Lion Air. Ia menekankan masalah kesejahteraan ini akan mempengaruhi pelayanan yang diberikan.

Editor: Rony Sitanggang 

  • Direktur Umum Lion Air
  • Edward Sirait
  • anggota Komisi Perhubungan DPR
  • Hamka B. Kady
  • kesalahan prosedur
  • sanksi kemenhub

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!