BERITA

Gema Demokrasi: Pukul Mundur Kebangkitan Orde Baru!

Gema Demokrasi: Pukul Mundur Kebangkitan Orde Baru!

KBR, Jakarta - Kelompok aktivis yang menamakan dirinya Gema Demokrasi mencium kembalinya sikap otoriter dan tindak represif pemerintah melalui aparat keamanan. Padahal, rezim Soeharto telah berhasil ditumbangkan 18 tahun silam.

Itu sebab, juru bicara aksi Gema Demokrasi Nining Elitos mengungkapkan, aksi buruh dan elemen-elemen lainnya digelar untuk menuntut dikembalikannya kebebasan demokrasi, seperti cita-cita reformasi.

"Kami melihat 18 tahun yang lalu bagaimana berbagai macam kelompok rakyat bersatu menumbangkan rezim otoriter yang kemudian tidak lagi memberikan ruang untuk bersuara dalam arti kritik berbagai kebijakan yang hari ini juga semakin masif dikembalikan oleh kekuasaan hari ini," ujar Nining di Jakarta, Jumat (21/5).

Nining melanjutkan, kembalinya sikap represif pemerintah melalui aparat keamanan ditunjukkan salah satunya melalui upaya kriminalisasi kelompok buruh, mahasiswa dan masyarakat yang memperjuangkan hak-haknya. Selain itu, aksi pemberangusan buku-buku menambah deretan bukti munculnya pengekangan kebebasan berekspresi.

"Kita bisa lihat di sektor buruh ketika mereka berjuang tentang kepastian kerja dan penghidupan yang layak mereka dikriminalisasi. Begitu juga mahasiswa yang berjuang di sektor pendidikan dan rakyat miskin kota yang menolak penggusuran semena-mena itu semakin terjadi. Buku yang harusnya mencerdaskan juga semakin dibredel," imbuhnya.

Aktivis buruh ini menambahkan, aksi yang diikuti lebih dari 100 orang tersebut akan melakukan longmarch dari kawasan Patung Kuda ke Kemenkopolhukam, Kementerian Pertahanan dan berakhir di istana kepresidenan. Nantinya, massa akan berorasi di depan istana untuk menyampaikan tuntutannya.

Gema Demokrasi terdiri atas lebih dari 30 LSM di antaranya, Kontras, Elsam, Safenet, YLBHI, Institut Titian Perdamaian, LBH Bandung, dan Imparsial. Gerakan ini juga didukung individu-individu yang peduli pada masa depan demokrasi Indonesia.




Editor: Nurika Manan

  • Gema Demokrasi
  • reformasi
  • Represif aparat
  • jangan represif
  • aksi
  • demokrasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!