BERITA

Demo Ricuh Depan KPK, Polisi Klaim Telah Periksa Sejumlah Saksi

"Polisi mengaku juga telah mengumpulkan barang bukti."

Randyka Wijaya

Demo Ricuh Depan KPK, Polisi Klaim Telah Periksa Sejumlah Saksi
Demonstrasi gabungan ormas Jakarta Utara tuntut mengusut dugaan korupsi Sumber Waras yang diduga melibatkan Gubernur DKI Ahok, Jumat (20/5) berakhir ricuh. Foto: twitter

KBR, Jakarta- Kepolisian Jakarta Selatan mengklaim telah mengumpulkan barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi terkait demo ricuh di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), belakangan ini. Kapolres Jakarta Selatan, Tubagus Hidayat mengatakan pihaknya tinggal mengidentifikasi dalang kerusuhan tersebut.

"Kalau masalah demo kan sudah ada undang-undangnya. Masih kita lidik untuk itu. Untuk saksi-saksi sudah banyak yang diperiksa, barang bukti sudah dikumpulkan tinggal identifikasi tersangka saja," kata Tubagus Hidayat di Gedung KPK Jakarta, Senin (23/05/2016).

Pada 9 Mei lalu, demonstrasi yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berlangsung ricuh. Mereka menuntut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dipecat, lantaran dinilai menggeneralisir semua bekas kader HMI terlibat korupsi.

Selain itu, pada Jumat pekan lalu, demonstrasi dari gabungan organisasi masyarakat Jakarta Utara juga berlangsung ricuh. Mereka menuntut KPK untuk segera mengusut dugaan korupsi Sumber Waras dan reklamasi Teluk Jakarta, yang diduga melibatkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sejumlah orang luka-luka dan fasilitas umum rusak akibat demo tersebut. Kaca di dua pos satpam depan KPK pecah terkena lemparan batu.

Hari ini, sejumlah pejabat setingkat direktur dari Polda Metro Jaya berkunjung ke Gedung KPK. Mereka berkoordinasi terkait pengamanan Gedung KPK yang baru.

"Cuma membahas pengamanan saja. Itu kan mau ada gedung baru," imbuhnya.


Editor: Malika 

  • demonstrasi
  • KPK
  • ormas
  • basuki tjahaja purnama
  • Ahok

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!