BERITA
TNI Masuk Lembaga Sipil, Langkah Mundur Reformasi
KBR, Jakarta - Wacana pelibatan TNI di lembaga-lembaga sipil dinilai
sebagai langkah mundur reformasi TNI. Pengamat militer, Rizal Darma
Putra beralasan, hal tersebut akan mengganggu fokus TNI menjalankan
tugas utamanya di bidang pertahanan.
"Dampaknya sumber daya yang cukup bagus akan tertarik di dalam birokrasi sipil, itu akan memecah konsentrasi dari TNI baik secara organisasi maupun dari sisi SDM. Untuk kembali memikirkan atau berprofesi sebagai aparat sipil misalnya ditarik di KPK, atau yang lain, masih banyak SDM yang lain," kata Rizal Darma Putra di KBR Pagi, Kamis (21/5/2015).
Padahal, TNI saat ini
tengah berbenah dan mulai mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Terlebih, Indonesia tidak kekurangan aparat sipil lain yang bisa
dimanfaatkan.
"Sayang sekali tentara ini lagi sangat
profesional. Menurut survey, instansi TNI termasuk paling dipercaya
masyarakat. Ini akan setback," tambahnya.
Pengamat militer, Rizal Darma Putra menambahkan,
sebaiknya TNI diberi kesempatan untuk fokus melakukan modernisasi. Kata
dia, dibandingkan negara-negara tetangga, TNI masih jauh tertinggal,
salah satunya di bidang alutsista.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tengah mengkaji keterlibatan TNI masuk
ke lembaga-lembaga sipil. Rencananya, pemerintah akan menerbitkan
peraturan presiden agar keterlibatan TNI tidak mencederai reformasi TNI.
Selain itu, menurut Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, peranan TNI
kini mulai terlihat lebih besar. Ini dibuktikan dengan permintaan
bantuan dari sejumlah kementerian dan lembaga kepada TNI.
Editor: Damar Fery
- TNI
- Sipil
- Pengamat
- Militer
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!