BERITA

Polemik Pansel KPK, Hasto: Itu Tak Perlu Diributkan

Polemik Pansel KPK, Hasto: Itu Tak Perlu Diributkan

KBR, Jakarta - Masyarakat diminta tidak terpancing isu polemik Pansel KPK yang menyebabkan suasana politik memanas kembali. Menurut Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pemilihan Pansel KPK merupakan kewenangan pemerintah dan sesuai amanat undang-undang.

"Kita ini tidak perlu ribut-ribut itu kewenangan pemerintah. Yang harus kita ributkan ketika harga telur naik, harga beras naik, ini kok persoalan Pansel KPK melebihi persoalan kenaikan harga kebutuhan pokok rakyat. Ada persoalan yang jauh lebih fundamental, tidak ada pemerintahan yang mendukung korupsi, tidak ada," jelas Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Dia berharap, Pansel KPK yang terpilih memiliki sikap negarawan sehingga bisa memilih calon pimpinan KPK yang bisa bekerja sama dengan lembaga hukum lain seperti Kepolisian dan Kejaksaan.

"Jadi jangan gunakan kampanye seolah ini pelemahan KPK, tidak ada. Kita semua punya komitmen untuk memperkuat lembaga hukum. Buktinya dengan kewenangan powerfull korupsi masih tetap terjadi. Artinya kita harus bicara sistem penegakan hukum, pencegahan korupsi, insitusi penegak hukum dan yudisial lainnya," tambahnya.

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto juga mengisyaratkan ada lembaga organisasi sosial kemasyarakatan non parpol yang terus memancing polemik terkait pemberantasan korupsi.


Sebelumnya, beredar nama-nama ahli hukum pidana dan tata negara yang ikut membela Budi Gunawan masuk dalam daftar calon panitia seleksi pimpinan KPK. Mereka adalah Margarito Kamis, Romli Atmasasmita dan Chairul Huda.



Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • Pansel KPK
  • PDI Perjuangan
  • KPK

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!