BERITA

Nasib Pengungsi Rohingya Ditentukan Pekan Depan

"Kebijakan terkait Rohingya akan dibahas secara teknis dengan kementerian dan lembaga."

Nasib Pengungsi Rohingya Ditentukan Pekan Depan
Pengungsi Rohingnya. Foto: Erwin Jalaludin KBR

KBR, Jakarta - Ribuan nasib pengungsi Rohingya bakal ditentukan Selasa pekan depan. 

Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kebijakan terkait Rohingya akan dibahas secara teknis dengan kementerian dan lembaga. 

Salah satu yang akan dibahas adalah rencana pemukiman kembali warga Rohingya. Untuk sementara waktu, para pengungsi masih diberikan izin untuk menetap di wilayah pengungsian. 

Pemerintah, kata Sutopo juga telah menyusun Perpers terkait pencari suaka.

"Untuk penanganan pengungsi Rohingya, pemerintah bakal melakukan upaya permukiman kembali, atau biasa disebut resettlement dan perlindungan sosial. Selain itu, semua kebutuhan dasar bagi para pengungsi, semisal trauma healing dan lain sebagainya dipenuhi oleh beberapa kementerian dan lembaga," kata Sutopo saat dihubungi KBR (24/5/2015). 

Pembahasan teknis secara khusus akan dibahas pada Selasa pekan depan di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Selain itu Pemerintah juga telah menyusun Peraturan Presiden mengenai pencari suaka yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri. 

"BNPB dilibatkan khususnya di dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh pengungsi yang tidak bisa dipenuhi oleh kementerian atau lembaga," jelas Sutopo.

Langkah penempatan sementara (resettlement) itu dihasilkan pasca dilakukan pertemuan antara Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dengan pimpinan Pemda Aceh, lembaga PBB yang mengurusi pengungsi UNHCR, International Organisation for Migration (IOM), Tim Reaksi Cepat BNPB, dan beberapa NGO di Kota Langsa, Aceh, hari ini. 

Editor: Agus Luqman 

  • Rohingnya
  • BNPB
  • Perpres
  • Suaka

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!