KBR, Jakarta- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Suryo Bambang Sulisto menilai bunga kredit bank idealnya di bawah 10 persen. Ini mengacu pada kisaran bunga kredit di negara tetangga ASEAN dalam rangka persaingan dengan negara tentangga terkait Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ujarnya, jika pengusaha dalam negeri masih dibebankan bunga tinggi, maka tak mungkin bersaing. Namun jika dibawah 10 persen maka masih dapat ditoleransi.
“Anda lihat di Filipina misalnya, saya punya kawan di sana
membangun pembangkit listrik dia dapat 5 persen. Saya bertanya kapan kita bisa
seperti itu. Ya kita pakai acuan negara tetangga saja," kata Ketua Umum Kadin
Suryo Bambang Sulisto dalam Seminar Nasional Pembiayaan Investasi di Bidang
Industri di Jakarta.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mendesak pemerintah segera merealisasikan lembaga pembiayaan khusus industri sebagaimana yang diamanatkan oleh UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang perindustrian. Menurutnya, industri dalam negeri kalah bersaing karena bunga kredit bank umum relatif tinggi.
Bambang menambahkan, jika pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, menargetkan pertumbuhan industri 6,3 hingga 6,8 persen, lembaga pembiayaan khusus industri secepatnya dibentuk. Jika berkomitmen, maka pemerintah pasti bisa mencarikan solusi terkait suntikan dana.
Bambang mencontohkan, penyertaan
modal untuk BUMN misalnya sangat besar. Kata dia hal ini juga bisa digunakan untuk
bank yang bakal membantu pertumbuhan industri.
Editor: Dimas Rizky