BERITA

Jabatan Puan Maharani Harus Dievaluasi

"Sebab, kata peneliti SMRC Djayadi Hanan, kinerja Puan tidak terlihat langsung oleh masyarakat. "

Rio Tuasikal

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Foto: Antara
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Lembaga survei Saiful Mujani  Research Center SMRC meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi jabatan Puan Maharani sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Sebab, kata peneliti SMRC Djayadi Hanan, kinerja Puan tidak terlihat langsung oleh masyarakat. Kata dia, Puan belum menunjukkan langkah-langkah konkret dalam program kesejahteraan masyarakat, terutama saat ekonomi lemah sekarang.

"Yang kelihatan Puan itu bermain politik saja, termasuk di Kongres PDI Perjuangan kemarin," ujar Djayadi ketika dihubungi KBR, Rabu (6/5/2015) malam. 

Peneliti SMRC Djayadi Hanan menambahkan, menteri di bawah koordinasi Puan yang paling menonjol adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. 

"Padahal dia harusnya berada di garda depan saat ini. Saat ekonomi melesu, yang pasti terkena langsung itu masyarakat miskin. Harusnya dia muncul di depan publik, memberikan arahan pada menteri di bawahnya, atau memberikan penjelasan program," jelasnya.

Lembaga survei Saiful Mujani  Research Center SMRC juga mencatat kinerja sejumlah menteri lain yang juga masih belum terlihat, seperti seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaja. 

Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia menunjukkan kepercayaan publik kepada Kabinet Kerja terus menurun. Februari tahun ini angkanya masih 60 persen, namun pada April turun di bawah 50 persen. 

Editor: Malika

  • Puan Maharani
  • Reshuffle kabinet
  • SMRC
  • Joko Widodo
  • Jokowi
  • Djayadi Hanan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!