NASIONAL

Suryadharma Ali, Tokoh Terburuk Dalam Merawat Keberagaman

Suryadharma Ali, Tokoh Terburuk Dalam Merawat Keberagaman

KBR, Jakarta – Setara Institute, LSM yang bekerja untuk isu Hak Asasi Manusia (HAM) pernah memberikan nilai terendah pada Suryadharma Ali untuk komitmennya dalam merawat kebebasan beragama dibandingkan tokoh-tokoh lainnya di Indonesia.

Penilaian ini diberikan Setara Institute di tahun 2013. Hal ini disebabkan ketika Suryadharma Ali menjabat sebagai menteri agama, banyak kasus kekerasan agama yang tidak kunjung selesai.


Suryadharma juga pernah menyatakan bahwa Ahmadiyah bukanlah agama, jadi mesti dibubarkan karena dianggap mengubah Al-Quran dan menyulut kontroversi.


Pernyataannya ini mendapat kecaman dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) karena menganggap Ahmadiyah sebagai agama terlarang dan wajib dibubarkan.


Komentar Suryadharma Ali tersebut dianggap berpeluang untuk menyuburkan bibit-bibit intoleransi di masyarakat. Pernyataannya ini juga menyulut kelompok massa intoleran merasa mendapatkan dukungan dalam melakukan aksinya.


Di tahun 2013 YLBHI juga pernah mendesak Presiden SBY untuk mencopot Suryadharma dalam jabatannya karena menerapkan kebijakan-kebijakan diskriminatif dan pernyataan-pernyataannya yang menyulut intoleransi di tengah masyarakat.


Dalam sebuah acara pembekalan Caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma juga pernah menyatakan bahwa PPP harus merangkul semua umat Islam di Indonesia kecuali kelompok Ahmadiyah,  karena PPP tidak akan membuka pintu untuk Ahmadiyah.


Sejumlah komentar Suryadharma yang lain juga dianggap menggunakaan logika yang salah, misalnya komentarnya yang menyatakan bahwa penganut Syiah di Indonesia harus dicerahkan. Pernyataannya ini dianggap tidak mewakili keberagaman agama di Indonesia.


Suryadharma Ali mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri agama pada Senin (26/5) karena ingin memfokuskan diri dalam menyelesaikan persoalan hukum yang menjeratnya. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadikannya tersangka dalam kasus korupsi Haji di tahun 2012-2013.


  • suryadharma
  • agama
  • haji
  • Toleransi
  • petatoleransi_06DKI Jakarta_biru

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!