NASIONAL

Suap Pilkada Banten, Mahfud MD Pernah Dihubungi Kyai Muhtadi

"KBR, Jakarta- Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku pernah dihubungi oleh seorang Kyai melalui telepon. Hari ini, Mahfud menjadi saksi dalam kasus tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor, Jakarta."

Suap Pilkada Banten, Mahfud MD Pernah Dihubungi Kyai Muhtadi
Chairunnisa, akil, korupsi

KBR, Jakarta - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku pernah dihubungi oleh seorang Kyai melalui telepon. Hari ini, Mahfud menjadi saksi dalam kasus tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor, Jakarta.

Kata dia, Kyai yang bernama Muhtadi tersebut akan memberikan informasi mengenai kasus Gubernur Banten, Atut Choisiyah. Namun Mahfud mengaku menolaknya karena takut bakal menimbulkan konflik. Menurutnya, segala hal yang menyangkut sengketa perkara di MK disampaikan di sidang.

"Apakah saksi ada mendengar ada pihak-pihak yang menghubungi Hakim Konstitusi. Tidak ada, tapi ada yang berusaha menghubungi saya, Kyai. Dia Kyai Muhtadi, minta bertemu saya karena ada kasus Gubernur Banten. Dia Kyai yang sangat terhormat, tapi saya tolak. Kalau mau berbicara perkara tidak boleh. Saya tidak tahu beliau ada dibelakang siapa. Tapi saya bilang jangan ke rumah, kalau mau memberikan informasi ke sidang saja," kata Mahfud di Pengadilan Tipikor, Senin (5/5).

Mahfud MD menambahkan, kalau dirinya tidak mengetahui pemberian suap yang dilakukan Atut Chosiyah kepada terdakwa Akil Mochtar dalam pengurusan kasus Pilkada Banten. Selain itu, Mahfud juga telah menjelaskan riwayat ruang karaoke di rumah dinasnya dulu yang sebelumnya ditengarai adalah tempat penyimpanan uang milik Akil Mochtar.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • Chairunnisa
  • akil
  • korupsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!